Denyut Elektro Dansa Lagu Gelisah Hati

2
1157
Lagu Gelisah Hati by www.sarinovita.com

Apa yang telinga dengar, belum tentu bikin saya kecantol. Hampir semua jenis musik saya suka, tidak mendengarkan sehari pun itu kemustahilan, tapi hanya untuk lagu-lagu yang saya suka. Musik yang enak didengar telinga saya mampu mengubah suasana hati yang awalnya penuh ‘otot’ jadi merenggang. Seperti halnya mendengar lagu dari Windy Ghemary berjudul Gelisah Hati yang easy listening. Makanya hampir setiap hari saya dengar dari Youtube.

Minggu lalu saya pernah cerita tentang lirik lagu Gelisah Hati yang galau namun melodinya berdenyut ria. Mirip dengan jenis lagu dangdut berlirik merana tapi musiknya bikin bergoyang. Saya suka aja model lagu-lagu seperti itu. Kata seseorang, “tidak ada cinta yang utuh, juga tidak ada sedih yang panjang. Karena adanya waktu.”

Waktu mampu mengubah banyak hal (termasuk galau bisa musnah). Karena waktu, zaman berubah (termasuk rasa),  sains dan teknologi berkembang, pola pikir  bisa jadi krisis bisa juga tumbuh bijak, dan lainnya. Tidak berbeda dengan musik.

Minggu lalu Windy Ghemary mengatakan bahwa lagu yang dibawakan berwarna Up Beat. Vokal windy memang pas dengan jenis lagu seperti itu. Windy juga menyukai Alicia Keys dan Rihanna, saya memperkirakan ada pengaruh dari dua nama penyanyi tersebut. #GelisahHati memang diciptakan dan diaransemen oleh Doddy Sukaman namun proses pembuatannya melibatkan Windy yang juga memberikan masukan-masukan. Tentu, Doddy mengkomposisikan single kedua Gelisah Hati dengan menyesuaikan karakter suara dan pribadi Windy Ghemary.

Lagu tersebut merupakan  Electro Dance Music (EDM) yang dihasilkan dari instrumen elektronik, misal synthesizer,  drum groove, midi keyboard, turntable, mixer,  bass, dan sebagainya. Karena usia zaman yang bertambah dan teknologi yang berkembang mutakhir, orang dapat membuat lagu dari aplikasi komputer bahkan smartphone.

Saya jadi ingat pernah diminta menulis mengenai “musik digital” oleh salah satu media cetak pada tahun 2014. Saat itu terus terang saya kurang paham dengan  Electronic Music Production yang lahir dari rahim digital. Jadilah mangsa saya, seorang remaja yang sedang menjalani pemulihan adiksi yang tak pernah lepas dari laptopnya untuk membuat lagu dan seorang  musisi yang dikenal pada era 90-an. Kedua orang inilah yang mengenalkan saya pada istilah Electronic Music Production yang berhubungan dengan  Electro Dance Music.

EDM  berkembang pada tahun 1970 yang mempopulerkan “Electronic Disco”. Tahun 1980 muncul Nu-Disco dan waktu selanjutnya  hadir di radio-radio, lantai dansa, underground party, pantai, dan lainnya, jenis musik Trance, Acid House, Techno, Dubstep, Dance-Pop, Ambient,  Big Beat, dan sepertinya masih banyak  sebutan yang tak saya kenal. Maklum saja sains dan teknologi memunculkan penemuan-penemuan baru yang kadang atau malah sering kita ketinggalan mengikutinya.

EDM bertempo  60-240 bpm (beat per menit)  keseluruhannya (100%) menggunakan perangkat elektronik. Ada perbedaan suara yang dihasilkan musik yang diproduksi secara elektromekanis dan yang menggunakan teknologi elektronik. Contoh suara yang dihasilkan secara elektromekanis, yaitu; telharmonium, hammond organ, dan gitar elektrik. Dan suara murni yang dihasilkan secara teknologi elektronik menggunakan perangkat, seperti; theremin, sound synthesizer, dan komputer.

Tubuh digital terus memodernisasi perangkat hingga menghasilkan  variasi musik. Ketukan lamban maupun cepat menyerahkan hasil pada pendengarnya. Sebuah lagu yang  memiliki ruh akan terus berdenyut dalam waktu dan ingatan.

 Bagi saya, denyut lagu Gelisah Hati ibarat   fase perjalanan digital tanpa menampikkan rasa. Terdengar  rasa yang begitu kuat dari lirik-liriknya. Pencipta lirik lagu tidak berbeda dengan penulis yang mengolah kata demi kata dari  rasa mendalam. Yang diksinya sederhana ataupun asing  mampu mempresentasikan rasa yang dimilikinya dan membuat orang lain  berpikir. Lirik pilu tak memilukan, berbaur musik yang berdansa. Sebab Tuhan dan semesta tidak bakal tega membiarkan kamu dalam lara. Maka, terciptalah kreativitas untuk segala rasa dan pemikiran.

“One good thing about music, when it hits you, you feel no pain,” ~ Bob Marley

Lain halnya perihal video klip Gelisah Hati yang seperti draft  tulisan. Mungkin bakal ada video klip Gelisah Hati yang final. Kecanggihan teknologi memang memudahkan manusia menyalurkan ekspresi  tapi belum tentu terhadap kualitas karyanya. Bisa jadi video tersebut merupakan bagian dari strategi promo awal.

Meski begitu saya mendengarkannya dari Youtube. Melalui perpaduan ritme dan lirik Gelisah Hati yang berhasil ‘menina bobokan’ saya di tengah riuhnya kehidupan. Selera saya terhadap video klip itu menjadi tidak penting.

Sekali lagi, Sukses untuk single kedua dan berikutnya, Dear Windy. Teruslah ‘berdenyut’.

2 COMMENTS