Cara Menjaga Kebersihan Vagina Saat Mentruasi

10
1320

“Organ Wanita adalah Mahkota”

Organ wanita atau kita langsung sebut saja Vagina merupakan alat vital yang perlu dijaga. Khalayak pun tahu salah satu caranya ialah dengan membersihkan vagina secara baik dan benar. Tapi saya masih sedikit tahu tentang anatomi genitalia wanita, tanda, gejala kelainan daerah intim, dan cara menjaga kebersihan daerah sensitive tersebut. Ukurannya saja pun saya baru tahu, 7.5 – 10 cm.

Saya juga setuju ungkapan organ wanita adalah mahkota. Tidak hanya rambut, vagina sama pentingnya untuk ‘dipelihara’. Rambut dan vagina, dua hal penting yang memengaruhi kehidupan dari berbagai segi. Vagina berfungsi untuk melahirkan keturunan dan berhubungan intim dengan suami. Bila wanita telah mencapai menopouse pun, tetap harus menjaga vagina.

Di luar vagina, ada vulva sebagai organ intim untuk melakukan kegiatan seksual. Kulit vulva mengandung folikel rambut, kelenjar lemak, kelenjar keringat, dan kelenjar apokrin. Daerah vulva cukup lembab, mudah terinfeksi, dan sensitif terhadap pengaruh hormone, metabolic, dan alergi. Perihal kelembaban sendiri memengaruhi pH kulit yang butuh keseimbangan 4.5 – 5.9. Beda lagi bicara pH ekosistem vagina sehat, yaitu 3.8-4.5. Dan pH yang meningkat bisa menyebabkan laktobasilus tidak bisa tumbuh, H2O2 didegradasi, serta bakteriosin tidak efektif.

Beberapa faktor yang dapat mengubah keseimbangan pH:

  • Hygiene kurang baik
  • Memakai pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat
  • Iritasi atau alergi
  • Kerusakan jaringan
  • Kurang nutrisi, kurang tidur, merokok
  • Mengunakan obat atau cairan seperti spermicide, lotion, dan semen
  • Mentruasi
  • Kontrasepsi

Menjaga Vagina Saat Menstruasi

Saat mentruasi kesimbangan pH berubah karena meningkatnya pH. Ketidakstabilan flora (bakteri/mikrorganisme normal pada tubuh)  vagina bisa saja terjadi, resiko infeksi meningkat, dan berkurangnya cairan mukus serviks. Mayoritas wanita dengan kondisi tuba fallopi normal bisa mengalami siklus mentruasi dua arah – yang juga mengalir ke arah leher rahim dan tuba fallopi.

Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya kontaminasi mikroorganisme yang semakin tinggi. Yang disebabkan adanya aliran dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kondisi ini dapat mengakibatkan infeksi kelamin/saluran kemih setelah periode mentruasi.

Cara membersihkan Organ Wanita Ketika Menstruasi:

  • Membersihkan wilayah vulva dengan air bersih dan sabun yang tidak menimbulkan iritasi
  • Mencucinya dengan tangan dari arah depan ke belakang dan keringkan
  • Menggunakan underwear yang dapat menyerap keringat dan tidak ketat
  • Ganti pembalut secara berkala, 3-4 jam sekali
  • Hindari penggunaan lotion/cairan tanpa rekomendasi dari dokter

betadine

Kini ada Betadine Povidone Iodine yang bisa digunakan wanita saat mentruasi atau saat resiko meningkat. Tapi bukan untuk pemakaian sehari-hari. Betadine Iodine mengandung zat antiseptik dan tidak menimbulkan resistensi bermakna secara klinis.  Povidone Iodine juga dapat mengendalikan penyebaran infeksi topikal sekaligus menyembuhkannya, dan membunuh bakteri/virus dan jamur.  Ditambah untuk mengobati gejala iritasi ringan, gatal-gatal, bau, dan keputihan.

Cara pemakaian Betadine Povidone Iodine:

  • Gunakan saat resiko meningkat dan menstruasi
  • Larutkan satu tutup botol dalam air dan diamkan selama satu menit. Mengapa hanya satu menit? Karena Jamur hanya bertahan hidup sampai satu menit, jadi ini sudah diperhitungkan dan tidak perlu khawatir
  • Jika tidak ada gejala infeksi/keputihan/iritasi, cukup gunakan 1 X 1 sehari selama dua minggu.
  • Jika ada gejala, gunakan 2 X 1 sehari selama 5 hari berturut-turut

#Bagi wanita hamil biasa vagina lebih basah atau cairan cukup banyak. Boleh menggunakan Betadine Povidone Iodine tapi jika terjadi infeksi, bukan untuk pencegahan.

Untuk menjaga kebersihan vagina sehari-hari beberapa yang perlu diperhatikan wanita:

  • Save Sex
  • Tidur cukup, olah raga, konsumsi nutrisi baik, hindari rokok/alkohol
  • Jika ada keluhan di daerah vulva, lakukan pengecekan. Begitu juga untuk wanita yang sudah berhubungan seksual, perlu melakukan pengecekan genitalia interna dan pap smear secara berkala, 3 tahun sekali (sesuai kebutuhan).
  • Think positive

 

10 COMMENTS