Food Container berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta memang tempat baru yang menyajikan konsep kuliner berbeda. Mengusung “One Stop Eating Center” dengan konsep kuliner yang unik dan kreatif, Food Container bisa jadi tempat makan alternatif. Juga bisa menjadi tempat favorite bagi pecinta kuliner. Pengunjung bisa menemui ragam kuliner yang memang unik dan kreatif, bahkan belum pernah menemukannya di tempat lain. 24 jenis kuliner yang berbeda satu sama lain.
Unik dan kreatif bisa dilihat dari bentuk penyajian, bentuk makanan, pemilihan nama, dan rasa yang belum pernah dirasakan mulut kita. Cendol’O dan Martabak Dunia, 2 contoh dari 24 kuliner yang punya rasa berbeda dengan cendol dan martabak biasa yang kita makan. Cendol’O merupakan minuman tradisional yang dipadu dengan es krim berbagai varian. Karena matcha sedang menjadi food trend tahun 2016, saya memilih cendol dengan es krim rasa matcha.
Saya juga ingin tahu apa rasanya cendol campur es krim, apakah rasanya enek atau malah nggak enak? Nyatanya, Cendol’O memang beda dengan cendol biasa yang sering saya temukan. Perpaduan cendol dan es krim matcha merupakan suatu ide yang fresh dan bagaikan membawa ke ruang yang baru saja direnovasi. Cendol dan es krim durian, juga menjadi favorite pengunjung karena rasa durian yang sangat terasa.
Yang kedua, Martabak Dunia. Saat melihat martabaknya, saya mengira setengah bagian dari martabak tersebut berisi kacang yang melimpah. Tapi saya salah. Ternyata itu adalah martabak rasa Cappucinno Brazil dan setengah bagian lagi rasa Oreo Cream Cheese Amerika. Lalu bagaimana rasanya? Hmm, very crunchy, soft, nyummy, dan tidak begitu berminyak. Bila ada yang tidak suka manis, bisa pesan Martabak Oreo Cream Cheese. Kalau saya suka varian martabak ini, tapi lebih suka varian Cappucinno. Dinamakan “Martabak Dunia” karena mempresentasikan ciri khas negara-negara dunia.
Ketiga, Roti Box. Kuliner ini merupakan roti yang penuh dengan tumpukan toping cereal dan bubble gum berwarna-warni dan 2 es krim. Rotinya berbentuk kotak besar dan rasa es krimnya, mana tahannn, enak sekali! Setelah ‘mengeledah’ rahasia pemilik usaha kuliner ini, ternyata es krim tersebut adalah es krim Gelato bervarian green tea. Dan rotinya khusus dipesan dengan bentuk besar dan panjang.
Keempat. Telur Dadar. Apa yang menarik dari telur dadar? Tapi yang ini bukan telur dadar biasa. Bentuknya memang telur dadar dan isinya: Pempek. Olala, salah sangka lagi! Penyajian telur dadar yang menipu dan berhasil membuat saya berebutan dengan teman untuk menghabisinya.
Kelima. Tenang, saya tidak akan menyebut satu per satu bagaikan daftar menu di restoran. Hanya yang ini, kamu perlu tahu. Seperti yang saya tulis di atas, di Food Container menyediakan 24 tenant dengan jenis kuliner yang tidak sama. Jadi hanya 1 tenant yang menyajikan aneka kopi di Food Container. Bagi pecinta kopi, perlu coba kopi Rawaseneng yang berasal dari Jawa Tengah ini. Moga-moga setelah meneguk kopi ini, kamu bisa seneng. Haha. Bagi saya kopi Indonesia adalah kopi yang terbaik, setiap daerah punya rasa dan ciri khas berbeda. Yang belum pernah coba kopi Rawaseneng, datang saja ke Food Container.
Kedua kumpulan gambar di atas masih belum lengkap. Beberapa menu seperti burger dan daging yang direbus, nasi kebuli dan rempah Ternate, bebek goreng, ramen isi iga, bisa kamu ‘catch‘ di Food Container Lebak Bulus.
Interior Design Food Container
Melihat bentuk dari luarnya, Food Container memang seperti container. Di ruang dalam didesain dengan konsep “modern industrial” yang lagi trend saat ini. Pengunjung bakal melihat elemen kayu, semen, dan besi yang begitu melekat pada ruang Food Container ini.
Ada kesan berbeda ketika memasuki Food Container sekaligus teringat pada food court. 24 tenant berjajar mengelilingi bangunan persegi panjang ini. Jajaran makanan yang beragam dan mirip food court. Yang berbeda adalah saat kita duduk di meja kayu, pelayan akan menghampiri dan memberikan 1 buku. 1 buku dengan tatakan talenan yang berisi daftar menu dari 24 tenant. Setelah makanan siap dihidangkan, waiter akan mengantarnya ke meja kita.
Keunikan lainnya, dinding semen berwarna hitam di ruang cuci tangan dan toilet, terdapat quotes-quotes inspiratif.
Pengunjung akan sedikit menemukan dinding karena hampir seluruh bangunan ini dilapisi seng-seng. Tempat makan yang tidak sekedar untuk makan, kenyang, kemudian pulang. Tapi untuk makan, bersantai, ngobrol, minum kopi, lalu memesan makanan lain. Dijadikan tempat nongkrong pun oke. Atmosfir Food Container yang kekinian dan berkarakter. Tidak desain dan makanannya saja yang berkarakter tapi juga para waiter-nya. Perhatikan ya kalau datang ke sana.
Food Container intinya menawarkan menu makanan pagi, siang, dan malam untuk penuhi kebutuhan dan selera pecinta makanan. Dan Food Container menyebut mereka “Container Lovers”.
Terakhir, setuju bila saya tulis “ada kelebihan, ada kekurangan”? Kekurangan dari tempat ini jika datang di siang hari, apalagi di musim panas. Saya jadi membayangkan berada di dalam tenant ketika terik sedang tinggi-tingginya. Kalau sore atau malam, tentu Food Container lebih asyik dan dapat dinikmati. Semoga ke depannya tempat ini menyediakan AC di saat siang hari.
Soal makanan yang kurang rasanya, menurut saya: Nasi Kebuli dengan rempah Ternate. Rempah, tapi kurang terasa rempah asal Indonesia bagian timur yang diunggulkan jenis kuliner ini.
Kelebihan lainnya, tenant-tenant Food Container juga bekerjasama dengan Go-Food. Bila jarak atau panas menjadi masalah, Go-Food solusinya untuk melahap kuliner yang ada di Food Container.
wah benar ya , ventilasi udaranya gimana ya kalau siang hari
kalo aku panas tidak mengahalnagi diri utk cicipin makanan..hehe
Ah nyesel gak ikutan….langsung laper begitu bahas roti 😀
Serius mba kopinya enak? No smoking area gak mba?secara ketutup gitu…
kopi enak..smoking area, tapi siapa tahu, besok-besok ada ruang yg non smoking
asli penasaran sama makanannya, unik unik…
unik-unik dan enak-enak koq
keren banget konsepnya. tp panas gk yah?
datang sore atau malam atau bisa pesan mll Go-Food