Aplikasi “Pita Pink” Peduli dan Deteksi Dini Kanker Payudara

2
1174

Pada tanggal 21 September 2015, di gedung Indosat pusat, Jakarta, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Indosat menandatangani MOu untuk luncurkan aplikasi “Pita Pink”. Penandatangan atas kerjasama keduanya ini sebagai bentuk kesadaran peduli kanker payudara di Indonesia. Hadir di acara ini Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli, Ketua YKPI, Linda Gumelar, Survivor kanker payudara, Rima Melati, anggota YKPI,  para relawan, dan media pers termasuk blogger.

Tujuan kerjasama ini merupakan sebagai bentuk mendukung “Gerakan Kesadaran Peduli Kanker Payudara di Indonesia”. Indosat tergerak melakukan kerjasama ini dengan alasan betapa pentingnya peran wanita dalam kemajuan bangsa Indonesia. Seperti masyarakat ketahui kanker payudara banyak diderita oleh kaum wanita, meski sekarang telah ditemukan kaum pria yang menderita kanker payudara. Kesehatan merupakan salah satu bidang utama yang memerlukan perhatian dan penanggulangan besar. Indosat pun tidak hanya bekerjasama dalam membuat aplikasi “Pita Pink”, tapi juga mengedarkan kartu perdana berwarna pink yang sebagian hasil penjualannya akan masuk ke rekening YKPI sebagai bentuk donasi.

Aplikasi Pita Pink
Aplikasi Pita Pink

Menurut Linda Gumelar, jumlah penderita kanker payudara lebih banyak dari kanker surfiks di Indonesia. Siapa pun dan di mana pun, bisa terkena penyakit tak menular ini tanpa mengenal status sosial, alam, budaya, ekonomi, pendidikan, dan segi lainnya. Pada umumnya orang yang memeriksa adanya penyakit kanker payudara di tubuhnya, sudah mencapai stadium lanjut. Hal ini sungguh disesalkan. Deteksi dini bisa mengatasi penyakit dengan mengedukasi diri, pencegahan, dan melakukan pengobatan.

“Bila deteksi dini dilakukan, 98% kanker payudara bisa disembuhkan.” – Linda Gumelar.

Aplikasi “Pita Pink” ini berisi informasi tentang kanker payudara: pencegahan, pengobatan, deteksi dini kanker payudara, info rumah sakit spesialis dan klinik, dan tips menjaga kesehatan agar terhindar kanker payudara. Peduli terhadap diri sendiri lebih dahulu merupakan konsep dari Aplikasi “Pita Pink”. Dengan peduli pada diri sendiri, kita menjadi tahu, kemudian memeriksa, mencegah, dan mengobati. Itulah konsep secara keseluruhan mengenai aplikasi ini.

Linda Agum Gumelar
Linda Agum Gumelar

Di era teknologi, aplikasi ‘Pita Pink’ dapat memudahkan pencarian informasi kanker payudara. “Bermain di hulunya,” lanjut Linda Gumelar. Tidak heran YKPI mengandeng Indosat untuk mensosialisasikan kanker payudara. Aplikasi Pita Pink bakal dapat diunduh pada 1 November 2015, bersamaan dengan program “Fun Run-Fun Walk” – acara puncak memperingati Gerakan Kesadaran Kanker Payudara di Indonesia. Rasanya sebagai masyarakat yang peduli perlu berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Dengan aplikasi ini, masyarakat juga bisa memantau keberadaan mobil mammografi untuk mengecek kesehatannya terhadap kanker payudara secara gratis. Tentu terdapat Mammogram, radiology menggunakan sinar X untuk memeriksa  payudara. Mobil mammografi ini telah memeriksa 423 orang –  yang selama ini baru bergerak 2 kali seminggu di seputar Jakarta. “Nantinya mobil mammografi akan keluar setiap harinya,” ujar Benny Hutagalung, Head Consumer Engagement.

 

Tandatagan MOU Indosat dan YKPI
Tandatagan MOU Indosat dan YKPI

Di Bulan Oktober nanti, YKPI bekerjasama dengan Kemenkes akan melaksanakan seminar dan pelatihan buat relawan. Mengundang para dokter umum, bidan, dan masyarakat umum yang ingin menjadi relawan. Relawan perlu pelatihan karena untuk berbicara saja dengan penderita kanker payudara perlu edukasi. Perasaan  sensitif kerap terjadi pada mereka. Belum lagi bila mengetahui keluarga atau orang dekat memiliki benjolan di payudaranya, kita perlu tahu tindakan apa yang harus dilakukan dan ke mana memeriksa dan perawatan bisa dilakukan.

Seperti penyakit lainnya, contoh kesehatan mental dan penyakit kanker, genetik merupakan salah satu penyebab kemunculan kanker payudara. Selain kebiasaan merokok, minum alkohol, pola hidup yang tidak sehat, pola makan juga dapat mengakibatnya kanker payudara. Pola makan itu termasuk kebiasaan menyimpan makanan dan memanaskannya kembali. Kebiasaan ini kerap dilakukan ibu para rumah tangga. Begitu pula terhadap remaja dan orang yang tinggal sendiri, biasanya mereka suka malas memasak atau menyantap makanan segar. Ternyata kebiasaan ini merupakan sumber berbagai penyakit. Ya, kita perlu bersama-sama mengubah pola makan sehat jika kita ingin sehat.

Ada beberapa faktor resiko kanker payudara yang saya temukan di pamflet Breast Cancer Awareness, YKPI. Orang yang tidak menikah, tidak pernah melahirkan anak, dan tidak pernah menyusui anak adalah sebagian faktor resiko dari penyakit kanker payudara. Huff, saya belum menikah, apalagi melahirkan dan menyusui, apakah saya bisa terkena kanker payudara? O, Tuhan semoga ini tidak terjadi pada saya.

Untuk alasan di atas itulah, saya mengajak kamu-kamu agar mengunduh aplikasi “Pita Pink” di tanggal 1 November 2015 melalui Google Play Store. Sayang saya tidak mendengar aplikasi ini bisa juga diunduh melalui Apple store, padahal banyak dari masyarakat menggunakan produk Apple. Kamu-kamu juga bisa memberikan donasi yang informasinya terdapat di aplikasi ini. Atau membeli kartu perdana Indosat sebagai bentuk kepedulian kamu.

Cara menghindari kanker:

  1. Kurangi kadar lemak dalam makanan
  2. Hindari minuman alkohol
  3. Pola hidup yang seimbang
  4. Pemeriksaan diri secara teratur
  5. Berhenti merokok
  6. Kurangi konsumsi makanan yang diasap, dibakar dan diawetkan dengan Nitrit
  7. Perbanyak makanan berserat
  8. Pilih makanan yang banyak mengandung Vitamin A dan C

 

Wanita juga perlu memeriksa payudaranya sendiri setelah selesai haid setiap bulannya. Info kanker payudara bisa menghubungi Sekretariat Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Wijaya Grand Centre, Bloh H No.9, Jl, Wijaya II Kebayoran Baru. Nomor telepon: 7232018 dan 7202484. Atau memeriksa diri ke dokter atau bidan, Rs. Kanker Dharmais dan melakukan test melalui Mammogram. Untuk informasi kanker payudara, sepertinya YKPI belum memiliki website. Lebih baik mencari informasi melalui Internet sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Rima Melati, Survivor Kanker Payudara
Rima Melati, Survivor Kanker Payudara

 

 

 

 

 

2 COMMENTS