Sewaktu melihat bentuk rumah yang menarik, apa yang ada di dalam rumah jauh dari seperti yang dibayangkan, mengejutkan, ternyata tempatnya asik. Juga tidak mengira bakal berjumpa bandar batik Jawa Barat, Bapak Komarudin. Ketika melihat saya, beliau langsung mengajak saya berkeliling rumahnya, padahal dia sedang ada tamu dan saya hanya mengenakan pakaian rumah, kaos dan celana pendek [haha]. Maklum saat berada di sana, tempat saya menginap berhadapan dengan Rumah Batik Komar, Jalan Cigadung Raya Timur, Bandung
Bapak Komarudin berasal dari Kota Cirebon, mengenal batik dari orang tuanya, dan hampir semua keluarganya menekuni bisnis batik. Awalnya, Bapak Komar hanya memproduksi Batik Cirebon, karena permintaan pasar yang semakin besar terhadap batik Jawa Barat lainnya, batik kreasi dan desain kontemporer, dia mulai menyelusuri dan memenuhi permintaan pelanggannya.
Di Rumah Batik Komar ada jenis batik yang diproduksi:
- Batik Cap
- Batik Tulis
- Batik Kombinasi [cap dan tulis]
Karena post ini bukan bentuk artikel, maka saya tidak akan menulis panjang-panjang. Tapi saya akan tetap menuliskannya dan belum tentu berada di blog ini.
Mengapa saya menyebutnya “bandar”, sebab segalanya ada di rumah ini, perjalanannya, juga isi kepala Bapak Komar seputar batik Jawa Barat.
Pada intinya melukis batik merupakan mengisi kekosongan. Selalu ada hal menarik ketika berjalan-jalan di daerah Nusantara. Malah selama 3 hari berturut-turut, saya mendengarkan kisah perjalanan dua manusia tentang bertahan [dan saya masih harus mendengarkannya lagi pada waktu berikutnya]. Tidak jauh beda dengan cerita Bapak Komarudin, areanya sama: Tahan, menahan, ketahanan, tertahankan, mempertahankan, pertahanan, bertahan, ketahanan,…
Batik dan perjalanan manusia ada benang-benang merahnya….