Jamuan Samudera, Jakarta Selatan. Kekayaan sumber alam rempah yang melimpah, mewariskan Indonesia kuliner Nusantara yang kaya bentuk, bahan, rasa, penyajian, bahkan cerita di balik proses memasak. Kuliner Nusantara tidak lepas dari budaya nenek moyang menanam, memelihara, dan menyuburkan hasil alam termasuk sumber hasil laut. Tradisi kuno yang menjaga lingkungan sekitar dan alam masih digunakan penduduk di zaman sekarang yang mewarisi pengetahuan leluhurnya. Dan karena hasil rempah, Indonesia mempunyai sebutan “Spice Trail” sebagai jalur perdagangan rempah kelas dunia.
Perjalanan historis rempah-rempah sebelum abad ke-20 hingga sekarang meningkatkan daya kreativitas masyarakat Indonesia dalam meracik dan mengolah kuliner laut. Tanpa lepas dari pengaruh budaya yang berasal dari Cina, Asia Tenggara, dan negara lainnya. Budaya luar yang dibawa orang-orang negeri seberang menjadikan kuliner Indonesia semakin kaya ragamnya.
Dan kerap berhubungan wangi hidangan dan kelezatan suatu makanan selalu menggoda indera dan muncul pertanyaan, “Rahasia apa yang berada di dalamnya?
Rahasia resep makanan nenek moyang turun-menurun mewarisi generasi berikutnya. Beberapa modifkasi resep yang terjadi tidak membuat kehilangan ciri khas budaya Indonesia dan budaya luar. ”
Resep-resep rahasia dieksplorisasi oleh pemasak-pemasak yang tidak hanya ingin makanannya membuat orang kenyang. Dan rempah-rempah Nusantara lah yang menjadi kekuatan dan sering ditonjolkan para pemasak. Tidak berbeda dengan Jamuan Samudra yang menyajikan hidangan laut kaya rempah.
Tidak terhitung restoran seafood di Jakarta yang menawarkan tempat nyaman dari yang berkelas sampai di tepi jalan. Kelezatan makanan pun menjadi daya jual yang menarik pengunjung untuk datang, datang, dan datang lagi. Di Ibukota, khususnya kawasan Jakarta Utara dan Barat banyak dikenal masyarakat sebagai tempat ragam kuliner dengan cita rasa yang nikmat. Tapi apakah masyarakat yang tidak tinggal di sana, harus jauh berkendara hanya untuk menikmati lezatnya hidangan laut di tengah kemacetan dan jarak yang menghujam derit jantung Jakarta?
Jamuan Samudra berlokasi di area Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tempat strategis bagi masyarakat yang bisa menjadi tempat favorite untuk menyantap lezatnya hidangan laut. Kokinya pun, Chef Sururi telah berpengalaman selama 14 tahun memasak hidangan laut. Berawal dari keluarganya di Kebumen, yang suka masak menggunakan rempah-rempah. Chef Ruri suka membantu dan memerhatikan mereka saat mengolah dan meracik kuliner. Rasa keinginan memperdalam kuliner diperkuat ketika bekerja di restoran kawasan Jakarta Utara.
Ilmu yang diperolehnya dieksplorisasi dengan aneka bumbu dan racikannya menjadi menu-menu hidangan laut yang ternyata banyak disukai oleh para pengunjung restoran.
Pala, cengkeh, laos, lada, kunyit, sereh, jahe, bawang merah dan putih, kemiri, ketumbar, dan lainnya merupakan perpaduan rempah Nusantara, yang beberapa di antaranya digunakan untuk menu Kepiting aneka rasa dari resep Chef Ruri. Dan menjadi menu yang disukai oleh Jokowi, selebritas, dan tamu lainnya. Kepiting Asap, Udang Masak Wijen, Sayur Daun Dewa, Kerang Bumbu Tauco, adalah menu favorite yang harus ada di meja ketika Jokowi berkunjung ke restoran tempat bekerjanya waktu itu.
Sebelum Jamuan Samudra dibuka, Chef Ruri memiliki resep baru yang diandalkan secara personal: Udang Masak Wijen, Udang/Cumi Telur Asin, dan Kepiting Asap Lada Hitam. Penambahan bumbu baru pada menu-menu Jamuan Samudra yang berdasarkan eksperimennya, diakui oleh orang-orang yang mencicipinya. Selanjutnya Kepiting Asap Lada Hitam, Udang Jumbo Masak Wijen , Daun Dewa ditambah Bawal Bintang Bakar Bumbu Kuning dan Cumi Khas Jamuan Samudra menjadi menu spesial yang ditawarkan kepada pecinta makanan laut.
Kepiting Bakau (Scyla Serrata) yang hidup dipilih Jamuan Samudra dari budidaya petani Papua. Ketebalan daging yang dimilikinya membuat rasa segar, lembut, dan gurih di lidah. Budidaya lokal kepiting hidup di kawasan hutan mangrove dan yang hidup di muara sungai dan rawa pasang surut banyak ditumbuhi vegetasi mangrove dengan subtrat berlumpur atau lumpur pasir. Petani Papua mengikuti warisan leluhurnya untuk tidak menangkap kepiting-kepiting tersebut yang masih berusia muda/masih kecil. Untuk menjaga lingkungan yang suistainable, mereka punya larangan memotong pohon bakau dan mengambil kulit pohon mangrove agar tidak memusnahkan tanaman dan lingkungan sekitar.
Menu Kepiting Jamuan Samudra dihidangkan mengikuti standar Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1/PERMEN-KP/2015 tentang penangkapan lobster, kepiting, dan rajungan, khususnya terkait dengan ukuran berat yang boleh ditangkap dan diperjualbelikan.
Periode Januari 2016 dan seterusnya:
- Lobster panjang kerapas >8 cm dan >300 gram
- kepiting lebar kerapas >15 cm dan > 350 gram
- Rajungan lebar kerapas >10 cm dan > 55 gram
Dan Jamuan Samudra menyajikan menu kepitingnya dengan ukuran standar minimum 500 gram/ekor.
Lada, kunyit, dan lainnya yang menjadi bumbu andalan menu Kepiting Jamuan Samudra merupakan rempah-rempah Nusantara yang telah menjadi integral seni kuliner Indonesia. Perpaduan hasil laut yang dipelihara mengikuti ajaran nenek moyang yang selalu berkaitan dengan agama, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan keharmonisan antara Tuhan, manusia dan alam sekitar, ditambah kekuatan rasa yang keluar dari rempah-rempah menjadikan Indonesia memiliki keragaman budaya dan kuliner yang berciri khas dan unik. Termasuk menu yang ditawarkan Jamuan Samudra.
Menariknya lagi, menu Bawal Bintang Bakar Bumbu Kuning, ikan bawalnya berasal dari budidaya laut Kepulauan Batam dan Riau dan dimasak dengan olahan 32 jenis rempah-rempah sebagai bahan dasar proses pembakaran. Sebanyak minimum 8 kali ikan dioles 32 bumbu tersebut untuk mendapatkan rasa yang lebih meresap. Menurut Chef Ruri, kekuatan utama memasak seafood bukan proses fast cooking maupun slow cooking, tapi yang penting adalah rasa yang kuat dari rempah-rempah.
Selanjutnya, Sayur Daun Dewa (Gynura Divaricata) yang berkhasiat bagi kesehatan. Warna hijau pada jenis sayuran ini mengandung zat klorofil yang sangat baik untuk tubuh manusia. Manfaat lain daun Dewa: menghilangkan flek di wajah, mengobati rematik dan stroke.
Selain makanan, Jamuan Samudra juga memiliki minuman Jeruk Kelapa yang berkhasiat untuk kesehatan. Biasanya orang suka khawatir makan seafood karena dapat mengakibatkan kolesterol tinggi. Sebelum dan sesudah makan sea food, sebaiknya meminum jeruk nipis hangat atau dingin untuk mencegah kolesterol. Sedangkan kelapa muda bermanfaat menghilangkan racun-racun di dalam tubuh, bebas kolesterol, rendah gula, menyeimbangkan kolsterol baik dan jahat, mengurangi tekanan darah, anti penuaan dini dan kanker. Ini adalah tip dari keempat pemilik restoran hidangan laut Jamuan Samudra dan Chef Ruri yang sangat menyukai makanan laut dan kuliner Nusantara.
Dan menu favorite saya di Jamuan Samudra adalah Kepiting Asap Papua, Cumi Telur Asin, Sambal Terasi, dan Daun Dewa. Kepiting Asap Papua dan Daun Dewa memiliki rasa yang bagi saya ‘mewah’, rasa yang kuat dari rempah-rempah dan daging kepiting serta Daun Dewa masih teringat di benak saya. Cita rasa kedua menu itu terekam dalam memori saya dengan baik.
Tentang Jamuan Samudra
Resmi dibuka pada tanggal 27 Agustus 2016 oleh keempat anak muda yang menyukai makanan laut; Ayu Puspita Sari, Janied Andrinato, Triski Zulhiman, dan Randy Harumanputra. Awalnya, salah satu dari mereka membuka restoran seafood di area Kelapa Gading yang banyak digemari para tamunya. Kemudian muncul permintaan dari tamu-tamunya untuk membuka restoran seafood di kawasan Jakarta Selatan. Di pertengahan tahun 2016, dibukalah restoran seafood Jamuan Samudra.
Berkonsep “family restaurant”. Jamuan Samudera didesain dengan tema tradisional dengan menempatkan kain batik dalam ruangannya. Pengelola bekerjasama dengan “Batik Berbisik” dalam menciptakan ruangan yang terasa sentuhan khas Indonesia. Di lantai 2, pengunjung bisa berbelanja koleksi batik Berbisik ini.
Pengalaman selama di Jamuan Samudra, terasa makan di rumah sendiri yang hangat dan nyaman. Ambiance ruang yang santai di lantai 1 maupun 2, membuat saya betah duduk berlama-lama setelah menyantap hidangan laut. Karena sudah 3 kali ke sini, saya jadi akrab dengan para staf-nya yang ternyata juga berasal dari Kebumen dan masih keluarga Chef Ruri. Makanan laut Jamuan Samudra yang selalu tidak bisa ditolak, membuat saya suka bertanya macam-macam pada pelayan termasuk Chef Ruri. Malah saya jadi mengenal pemilik, Mas Randy dan Mas Janed. Dari mereka berdua saya jadi tahu kisah berdirinya Jamuan Samudra dan rempah-rempah andalan juga menu seafood favorite Chef Ruri.
Persis Warung The Good LIfe Bandung yang para pemiliknya senang ditanya dan bercerita dengan pengunjungnya. Bagi saya restoran yang membuat orang kembali dan kembali, selain makanan yang lezat adalah keakraban dari pemilik dan stafnya.
Saya juga menyukai hiasan ukir kayu dan piguran perairan laut Nusantara pada dinding ruangan Jamuan Samudra seolah memboyong Anda sejenak bernostalgia tentang ihwal nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut. Pigura wayang memberi kesan etnik Indonesia yang khas. Kekayaan Nusantara, inilah persembahan Jamuan Samudra untuk pecinta kuliner dan keragaman budaya Indonesia.
Restoran ini memiliki 2 ruang meeting yang bisa memfaslitasi sampai 150 orang dengan nyaman, bersih, tenang, dan produktif (dilengkapi wifi, dan kebutuhan meeting). Bahkan, Jamuan Samudra juga sangat representatif untuk berbagai acara gathering, peluncuran produk, arisan, dan sebagainya. Paket yang ditawarkan pun terjangkau.
Review Jamuan Samudra dari angka 1 – 5:
- Tampilan/Penyajian Makanan : 3
- Service : 3
- Kebersihan : 3
- Ambiance : 4
- Cita Rasa : 5
Restoran Jamuan Samudra:
Jl. Prof Sutono No. 21, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Buka pukul 11.00 – 23.00
Instagram: @JamuanSamudra
Facebook Page: Jamuan Samudra
Ngiler benar Sari 🙂
daun dewa itu apaan yaaa ??? Aku baru denger tp kalo liat foto nya serasa inget2 apaan gitu.
Eh kepiting asap papua, kayak nya memggoda manja. Gw kalo kepiting, sering nya makan dari dari balikpapan itu
bikin ngiler menu-menunya.
hooh
Duh mbak kece, bagi kepitingnya kak, wuenak banget kayaknya ituuuuu..
wuenak dan gedeee, jantan soale..
Ya Tuhan itu makanan kok bisa menggugah selera semua sih? Bikin pengen ke sana buat nyobaaa. :3
Salam,
Syanu.
coba aja kalo penasaran..