Semakin Merambatnya hotel dan villa di Bali akhir-akhir ini, suka membuat kita bingung memilih tempat penginapan. Berbagai aplikasi pemesanan hotel online memang dapat membantu tapi jika belum pernah punya pengalaman di hotel X, sering kita direpotkan dalam memilih. Kita harus mericek lokasi, ruang kamar, harga, fasilitas, dan reviewer satu per satu hotel yang tersebar. Tipe tamu atau wisatawan, kelas bintang 5 maupun backpacker bisa memudahkan kriteria hotel yang inginkan. Sedikit ingin membantu backpacker yang ingin liburan di Bali, dan tak perlu wara-wiri lihat aplikasi, saya ingin menceritakan pengalaman menginap di Loft Legian Hotel, Bali.
Loft Legian terletak di tengah pusat daerah Kuta yang sejak dulu sampai sekarang tidak pernah sepi. Bali sekarang semakin ramai, tapi berbagai lokasi yang terus berkembang membuat kita lebih mudah mengerucutkannya sesuai keinginan dan rencana liburan. Kemarin, sebelum Ubud, saya memang punya rencana untuk mencari ‘sesuatu’ di Kuta. Apa yang saya lihat sekarang dan dulu memang tidak jauh berbeda. Tapi saya menemukan ‘sesuatu’ yang mengental dalam kepala saya. Apa itu? Masih rahasia. Pastinya Kuta selalu kehadiran banyak orang-orang baru, tempat-tempat makan baru, hotel-hotel baru, percakapan-percakapan baru dan orang-orang lama dengan ‘kepala’ baru. Meski tetap ada mereka yang berada di garis ‘lama’.
Beralih soal tersebut, saya menemukan Loft Legian Hotel, Jl. Melasti No.99, yang tampak dari depan cukup mungil. Tapi bergaya chic dan kontemporer plus dinamis. Saya selalu suka tempat penginapan atau tempat apa pun yang desainnya memunculkan energi dan atmosfir kegairahan. Karena saya suka dengan desain yang cathcy dan yang membuat orang ingin merasakan tempat tersebut.

Loft Legian Hotel berdiri sejak bulan Maret 2013 dan berada di bawah manajemen Avilla Hospitality. Hal pertama yang mengesankan saya saat datang ke hotel friendly budget ini adalah para stafnya yang ramah. Staf yang ramah mungkin banyak ditemukan di hotel-hotel, tapi staf-staf yang bisa diajak ngobrol panjang itu jarang. Tidak bicara mengenai hotel saja, tapi juga kehidupan pribadi dan karirnya, perkembangan Bali, dan isu-isu terkini.
Percakapan dapat membuat orang akrab dan ini akan membekas di dalam ingatan.
Ruang- ruang Loft Legian
Isi-isi perbincangan. Angin yang bergerak. Wajah wajah beragam. Memenuhi ruang kedatangan yang terbuka. 1 meja receptionist ada di depan meja dan kursi coffee shop, Coffee Bean. Dengan ceiling tinggi, luas, dan foto hitam putih tentang Bali bersama peta pulau Bali. Atmosfir yang akrab.

Sebelum ke kamar, saya dan Mbak Titin (HRC Loft Legian Hotel) sedikit berbincang-bincang tentang “Urban lifestyles in the heart of Legian”. Kalimat ini merupakan bagian dari konsep yang diusung oleh Loft Legian Hotel. Beberapa tahun ini istilah urban menjadi identitas dan Bali banyak kedatangan kaum ini. Berbagai profesi mengunjungi Bali untuk menikmati liburan mereka, ada yang tidak peduli soal kamar dan ada juga yang peduli.
Setelah berbincang, saya diantarkan langsung ke kamar di lantai 2. Di lantai ini , ada ruang terbuka untuk duduk-duduk, menonton TV dan di sudut tersedia komputer plus internet juga guest toilet. Ruang terbuka di lantai 2 hampir mirip ruang di lantai pertama. Terbuka dan ada kipas angin. Di bagian paling luar yang disekat jendela dan terpisah, kita bisa duduk di balkon menikmati angin, matahari, dan hilir mudik wisatawan yang berjalan. Sayangnya saya nggak sempat merasakan duduk di balkon, bukannya apa-apa Bali saat itu lagi sangat terik. Dan saya tidak begitu suka pakai kacamata.

Lalu, tiba menuju lorong kamar yang bercahaya tipis dan dinding-dindingnya dihiasi foto hitam putih.
Ketika masuk ke kamar, saya langsung suka gambar desain di atas tempat tidur. Desain seperti itu dinamis dan memberikan ‘keramaian’ sekaligus pelengkap bagi saya. Apalagi saya hanya tidur sendiri. Buset pengen ditemenin banget ini mah.


Selain desain, ruangan tertata apik dan bersih banget. Stop kontak juga ada. Soalnya ini paling penting. Bagi saya sih. Ada 3 stop kontak di kamar: di atas meja, samping tempat tidur, dan bathroom. Kalau ingin air panas bisa request, bukan air panas buat mandi, ya. Kalau buat mandi ada lah air panas.
Bathroom-nya juga sangat bersih dan rapi. Nyaman buat ngayal. Loh. Tapi jika ingin shower cab dan hair dryer bisa request. 2 barang ini sih bagi saya tidak masalah, ada atau tidak ada. Karena saya jarang sekali pakai hair dryer maupun shower cab. Saya lebih suka alami. Tsah. Lanjut soal kamar, kamar model di Loft Legian Hotel cocok buat backpacker dengan harga yang pas sesuai budget. Jadi jika seharian pergi jalan-jalan, sampai di kamar bisa langsung tidur nyenyak di atas kasur yang empuk. Atau menonton TV dengan pilihan chanel lokal dan internasional.

Loft Legian Hotel memiliki 50 kamar dengan 3 tipe: Superior dan Deluxe. Kedua tipe kamarnya sama-sama enaknya. Sama bersihnya. Sama nyamannya. O, iya kalau pesan di social media Loft Legian dapat diskon loh. Dan ada Midnight sale juga Surfer Privillage. Jadi ngebayangin pesan kamar malam-malam terus dapat diskon. Seru kali, ya? Apalagi pas lagi butuh kamar urgent. Beuh. Dan, pesan dengan menggunakan chat online jatuhnya lebih murah. Memang harga kamar bisa berubah-ubah, hal ini mengikuti jumlah occupacy tamu – semakin ramai, semakin naik harganya.
Kelebihan Loft Legian
Selain promo package, Loft Legian juga punya fasilitas transportasi dari/ke bandara ke/dari hotel. Kalau mau jalan-jalan mengelilingi Bali dengan rute asyik, bisa request dan bakal di-setting jadwalnya. Kali-kali staf Loft Legian bisa nemenin dan bercerita banyak tentang hal yang ingin kita ketahui.
Melihat Loft Legian Hotel, otomatis pikiran saya langsung mengarah ke Berry Biz Hotel yang juga di bawah manajemen Avilla Hospitality. Konsepnya mirip. Nggak heran dilihat dari segi kerapihan, kenyamanan, service, fasilitas, dapat membuat tamu ingin kembali dan kembali lagi.
I Gede Ariawan, Manager Loft Legian Hotel bercerita bahwa mereka punya sistem SOP yang tiap 6 bulannya diaudit. SOP yang terdiri manajemen, keuangan, public area, kebersihan, dan lainnya. Setiap 2 bulannya, Loft Legian mempunyai jadwal membersihkan AC pada setiap kamarnya. Berarti nggak usah heran bila melihat kamar-kamar di Loft Legian Hotel dan hotel – hotel management by Avilla Hospitality memberikan kenyamanan, kebersihan, energi, malah kerinduan.
Dilihat dari segi lokasi jelas sangat strategis. Di depannya ada Pasar Seni Legian. Di sekitarnya ada resto Thailand enak, Lemon Grass dan resto Italy, Mozarella. Mau makan Padang yang enak juga tinggal jalan kaki. Banyak jajanan lah di sekitar sini. Nggak usah worry! Mau shopping atau sekadar window shopping bisa banget kalau di sini mah. Mau ke pantai paling jalan kaki 10 menit, bisa juga hanya 5 menit kalau jalannya cepat. Mau cari tempat ngopi? Beuh banyak beredar di sekitar Loft Legian Hotel. Lagi pula di hotel ini pun ada Coffee Bean dan jika menginap di sini kita mendapatkan sarapan kopi/teh dan cake di sini.
Kekuranganya sih kalau menurut saya cahaya ruang di kamar yang kurang terang. Bisa jadi karena saya orangnya penakut, jadi lebih senang dengan cahaya yang banyak.
Kesimpulannya, saya suka menginap di sini. Lebih kangennya lagi bercakap-cakap dengan para stafnya. Bagi saya ini merupakan keunggulan sendiri. Dan bukan saya saja yang mereka ajak bicara, tapi juga tamu lain. Tapi lihat-lihat ya jika mereka sibuk, ya ngobrol sendiri aja toh. Haha. Yang bikin tersenyum lagi, Mbak Titis kerap wefie bersama tamu yang baru datang dan langsung di-upload ke akun Instagram Loft Legian. It’s very nice thing, Mbak! Loft Legian Hotel dan all the staff selalu ada di kepala saya dan di hati setiap orang yang pernah berada di sini.
Jl. Melasti No.99, Legian, Bali
Instagram : Loft Legian Hotel IG
Facebook :https://www.facebook.com/loftlegianhotel/
Lokasinya bagus banget ini, daerah legian strategis banget buat wisatawan 😀
iyaaa
belum pernah ke Bali, hiks..hiks..
hotelnya nyaman banget ya mbak, jadi pengen me time bobo pules di sana 🙂
enak mbak bisa buat mimpi mimpi…haha
stafnya ada yang ganteng gitu gak mbak ?
btw, hottel budget buat para backapackers banyak banget yah di Bali.
Nexttime mau kesini aaah~
gw nemu yg ganteng waktu itu di hotel di Ubud, gantenggg joo..hahaha…bareng ya ke sananya
Yak, baguuussss :))) Jadi pengin ke Bali euyyyyy
Ayo ke Bali barengan kapan-kapan
kak, misi..
hahaha.
pas liat grup emaks blogher, liat postingan ini.
kebetulan lagi cari hotel.
izin save yaaa kak alamatny 🙂
hehehe. maacih.
Makasih jugaaa
Bali memang tempatnya hotel-hotel keren ya
tulisan seperti ini bagus banget sebagai rekomendasi dan biar yang belum pernah ke hotel di bali kaya saya gak bingung, hahaha…
Kalo ke Bali, deket situ cuss ke sini aja 😉
hahhaha…tenngkyu…Bali ke Cianjur?..o, Nooo
Lokasi nya strategis banget cuman sayang ngak punya parkiran ihik ihik ihik
hahhahaha…bisa parkir di pasar seni
kebetulan lagi baca blog mbak. bisa jadi referensi kalau main ke Bali 🙂