Mencari rumah gampang-gampang susah. Rumah yang bagus belum tentu klik di hati. Bila klik di hati pun, belum tentu pasangan kita suka. Bisa dibilang membeli rumah butuh lebih dari 1 suara. Tapi yang paling utama dilihat dalam membeli rumah adalah harga, lokasi, transportasi, pintu masuk, fasilitas yang diberikan developer, dan arah rumah. Faktor-faktor tersebut ada pada Perumahan Citra Raya Tangerang yang menyediakan faslitas lengkap. Fasilitas di Perumahan Citra Raya bisa membuat penghuninya betah karena kebutuhan mereka telah terlengkapi hanya di dalam satu area.
Sedikit bercerita tentang Perumahan Citra Raya: Awalnya Perumahan Citra Raya berkonsep Kota Terpadu (dibangun tahun 1994), kemudian tahun 2001 muncul pembaharuan konsep menjadi Eco Culture. Konsep Eco Culture merupakan konsep berkelanjutan. Konsep yang banyak dipakai saat ini di berbagai bidang. Seperti namanya Eco Culture yang diterapkan perumahan yang luasnya 2760 hektar ini mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan berkelanjutan dan budaya atau seni. Wajar karena Bapak Ciputra menyukai seni dan sangat mencintai Indonesia.
Grup Ciputra bukanlah nama baru di kancah property. Lahan yang dibangunnya kerap mengalami pengembangan bahkan menjadi kota mandiri yang maju. Cikupa, Tangerang memang berjarak jauh, tapi di zaman sekarang warga Jakarta banyak yang lebih memilih daerah pinggir Jakarta sebagai tempat huni. Dan Tangerang merupakan salah satu ‘Kota Penyanggah’ Jakarta atau sering disebut Badotabek.
Kota penyanggah yang kini sangat berkembang ialah Serpong, harga per meternya bisa mencapai 15 juta. Di Cikupa Tangerang harga tanah masih masuk akal: sekitar 4-5 juta per meter. Harga rumah yang dijual Perumahan Citra Raya berkisar 400 juta sampai 3 milyar. Untuk harga rumah 400 juta, sangat sulit ditemukan di Kota Jakarta. tentu saja hal ini membuka kesempatan bagi warga Jakarta untuk memiliki rumah yang diimpikannya.
Dalam membeli rumah, pembeli perlu melihat tingkat kenaikan harga. Berguna untuk melihat apakah kawasan tersebut berkembang atau tidak. Perumahan Citra Raya setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar 20%. Untuk perkembangan bisnis dan pemukiman, kawasan ini cukup bagus. Masalah jarak atau transportasi, tidak perlu khawatir.
Ada 2 pintu tol untuk masuk dalam kawasan ini: Tol Betung dan Tol Sumarecon. Stasiun Kereta Api pun tersedia (Stasiun Maja). Jadi ke/dari Jakarta tidak membutuhkan waktu lama. Bicara Fasilitas Citra Raya, calon penghuni maupun penghuni tidak perlu resah memenuhi kebutuhan dan menjalani gaya hidupnya.
Fasilitas Perumahan Citra Raya
- Fasilitas Kesehatan : Ciputra Hospital
Ciputra Hospital: https://sarinovita.com/ - Fasilitas Pendidikan : 3 sekolah dari SD-SMA, bahkan sampai tingkat Master.
- Fasilitas lifestye: lifestyle center yang akan launch pada bulan Agustus 2016. Di sini bakal menyediakan toko/butik pakaian, makanan, hobi, bioskop, cafe, toko buku dan lainnya.
- Fasilitas Eco : pengolahan sampah sendiri untuk dijadikan kompas dan penerangan. Mengunakan STP Sewags Water Treatment Plan. Limbah sampah dari perumahan maupun dari kawasan komersial semuanya disalurkan ke 5 danau. 1 danau asli yang dipertahankan dan 4 danau buatan.
- Fasilitas Auto center
- Fasilitas Food Court & Restaurant
- Fasilitas Pasar Modern
- Fasilitas supermarket: Giant
- Fasilitas Hotel : Amaris dan Yellow Hotel. Keberadaan hotel di kawasan perumahan menunjukan tolak ukur peningkatan ekonomi.
- Fasilitas Permaianan Anak: fasilitas yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan anak-anak.
- Litle Kyoto: Eco Park seluas 1 hektar ini terinspirasi dari keselarassan alam, budaya, dan arsitektur. Dibangun dan didesain oleh kontraktor Jepang. Berkonsep retail village dengan ruang terbuka, atmosfir pedesaaan yang menggunakan material alami: batu, kayu, dan bambu.
- Office Park
Melihat fasilitas-faslitas di atas, penghuni Perumahan Citra Raya tidak perlu lagi pergi jauh ke Jakarta atau keluar dari perumahan untuk melengkapi berbagai kebutuhannya. Berbisnis pun bisa dilakukan di satu kawasan.
Tangerang juga dikenal sebagai kota industri dan gersang. Julukan sebagai Kota Industri justru menjadi suatu opportunity – warga dapat berbisnis dan membuka pasar baru. So, ini bukan masalah.

