Masihkah dunia mengenal Indonesia sebagai sebuah negara atau pulau bernama Bali? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Pastinya, Kementerian Pariwisata bersiap memprioritaskan 10 Destinasi Wisata Indonesia yang dimulai tahun 2016 ini. 10 destinasi wisata prioritas tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Marotai. 10 destinasi yang bakal diubah menjadi “New Bali”.
New Bali? Wajar, bila banyak menimbulkan pertanyaan dan respon terhadap “New Bali” besutan Bapak Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Ketika saya baru saja mengucapkan 10 destinasi yang bakal diubah menjadi New Bali, teman-teman (selain blogger) langsung bertanya “Mengapa pakai nama Bali, ya?” Padahal saya belum selesai berbicara.
New Bali adalah sebuah konsep pengembangan pariwisata yang diprioritaskan oleh Pemerintah untuk menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara. Destinasi Bali dijadikan sebagai percontohan karena keberhasilannya di bidang pariwisata. Misalnya, kesiapan masyarakat menerima tamu mancanegara, infrastruktur, fasilitas penginapan, kelancaran berbahasa asing, keramah-tamahan, penyediaan air bersih, jaringan telekomunikasi, mempertahankan adat istiadat dan budaya yang sangat kuat, keselarasan dalam beragama dan keyakinan, inovasi dan kreativitas seniman dan pengrajin yang mengikuti selera dan perkembangan zaman, menjaga tempat agama dan wisata, interaksi masyarakat yang akrab dan hangat, dan lainnya yang terkait.
Yang perlu ditekankan, Kementerian Pariwisata pun tidak ingin menghilangkan ciri khas, budaya, tempat wisata dan sejarah menjadi persis seperti Bali. Melainkan ingin 10 destinasi prioritas menjadi maju dan terkenal di mancanegara seperti Bali. Sehingga Indonesia tidak hanya dikenal Bali saja, tapi juga tempat-tempat wisata lain yang tidak kalah cantiknya dengan Bali.

Kementerian Pariwisata juga punya 3 Great: Greater Batam, Great Bali, dan Great Jakarta sebagai destinasi utama. Ketiga destinasi yang sangat strategis untuk pintu masuk wisatawan mancanegara dan juga lokal. 3 Great merupakan salah satu terobosan dari konsep marketing DOT (Destinasi, Originasi, Time) yang diterapkan oleh Bapak Arief Yahya. 3 pintu destinasi utama yang telah mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) lebih dari 90%.
Lanjut perihal 10 destinasi prioritas wisata. Indonesia pernah tenggelam jauh dari Malaysia, Thailand, dan negara lain khususnya di bidang pariwisata. Meski, tahun-tahun berikutnya, Indonesia mengejar ketinggalan tersebut – yang disebabkan “terlalu nyaman dan aman” di posisi sebelumnya. Peringkat Indonesia kembali mengalahkan Malaysia dan Thailand. Namun, kali ini Kementerian Pariwisata tidak ingin kembali berdiri di lingkaran nyaman dan aman.
Program-program baru Kementerian Pariwisata sudah dijalankan dari tahun 2015 dan lebih ‘dikencangkan’ di tahun 2016 dan selanjutnya, termasuk prioritas 10 destinasi wisata Indonesia. Membuat sertifikasi untuk kelembagaan/perorangan pariwisata pun mulai gencar dilakukan oleh Pemerintah. Sertifikasi tersebut diberikan untuk mendukung atau memperkuat SDM, manajemen pariwisata, dan fasilitas yang ada pada destinasi tersebut. Bebas Visa Kunjungan bagi wisatawan mancanegara, crisis center, yacht permit online termasuk crew, dan tidak menerapkan asas cruise cabotage adalah bagian dari strategi Pemerintah untuk menarik lebih banyak pengunjung dari luar negeri.
Tentang manajemen, Pemerintah memfokuskan “Single Destination, Single Management”. Jika dulu, multiple management, sekarang diubah menjadi single management. Manajemen pada 1 destinasi bakal diatur oleh destinasi tersebut dengan menyesuaikan kondisi, lokasi, infrastruktur, SDM, fasilitas penginapan, tempat wisata, dan lainnya. Dan Pemerintah berinvestasi bersama pihak pemodal sebesar 20 Trilyun Rupiah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari 10 destinasi tersebut. Sedangkan untuk jumlah turis, Pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan sampai tahun 2019.
Berikut sekilas 10 destinasi prioritas wisata beserta perencanaannya :
- Danau Toba
Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara yang terbentuk dari proses letusan supervulkan puluhan ribu tahun lalu. Danau Toba memiliki panorama cantik dengan bukit-bukit hijau dan air danau berwarna biru yang membuat orang jatuh cinta.

Destinasi Danau Toba mempunyai potensi alam yang besar dan sedang berusaha menjadi bagian dari The Global Geopark Network. Penduduk lokalnya pun masih ada yang menetap di rumah-rumah adat. Mereka memeliharanya beserta adat istiadat yang turun-menurun. Ciri khas Danau Toba tidak sekedar pemandangan alam tapi juga kuliner, kendaraan Bentor, dan kebudayaannya.
Pemerintah mempunyai tujuan destinasi Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata nasional dan internasional. dan menargetkan 1 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019. Danau Toba difokuskan 3A elemen: attraction (daya tarik), accessibility (akses) dan Amenity (mis:fasilitas penginapan). Dan mulai tanggal 22 Maret 2016, penerbangan Garuda Indonesia sudah mempunyai rute ke Bandara Silangit dengan jadwal 3 kali seminggu.
Perencanaan terpadu termasuk zona dan perbaikan kualitas infrastruktur (misal:bandara, pelabuhan, dan jalan tol) difokuskan dengan mengajak kerjasama Pemerintah Daerah. Pemerintah tidak ketinggalan mengajak investor untuk destinasi wisata berkelanjutan ini.
2. Tanjung Lesung
Pernah mendengar nama Tanjung Lesung yang berada di Propinsi Banten yang berhadapan dengan Selat Sunda?

Kontur Pantai Tanjung Lesung memang mirip ujung lesung pipi karena daratan/tepi pantai yang menjorok ke laut dan ditaburi pasir putih. Pesona alam bawah laut tak kalah indahnya. Aktivitas lain yang sangat bisa dilakukan pengunjung tidak jauh berbeda dengan Nusa Dua, Bali: snorkling, banana boat, diving, mini golf, kolam memancing, dan lainnya.
Soal kuliner, wisatawan dapat menikmati hidangan laut yang tersedia di sepanjang pantai. Selain itu, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan Tarian Api dan Seni Bela Diri Debus oleh senimal lokal di wilayah pantai. Tentu, menikmati keindahan sunset selama berada di pantai ini. Bagi saya destinasi Tanjung Lesung ibarat salah satu surga yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Untuk meningkatkan wisatawan mancanegara, Pemerintah mencanangkan perbaikan kualitas terhadap Jalan tol Serang –Panimbangan, Bandara Panimbangan, jalur kereta api, dan instalansi electricity serta air bersih. Sama halnya dengan destinasi Danau Toba, Tanjung Lesung bakal dijadikan “One Stop Service” dan target 1 juta pengunjung pada tahun 2019.
3. Tanjung Kelayang
Berada di Propinsi Bangka-Belitung dan tempat lahirnya setting novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata.

Keindahan bebatuan granit menarik perhatian pasang mata-pasang mata menyaksikan jejak proses alam yang menggagumkan. Bebatuan granit yang bentuknya banyak dianggap seperti burung, berukuran besar juga kecil dan berdiri di atas permukaan laut. Pasir berwarna putih, beningnya air laut, dan perahu nelayan yang dapat disewa, menambah daya tarik potensi destinasi prioritas wisata ini.
Kementerian Pariwisata mengunggulkan Tanjung Kelayang sebagai tempat rekreasi dan resort. Kualitas SDM, perluasan bandara, kualitas penginapan, dan lainnya yang terkait bakal digenjot oleh Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Daerah.
4. Kepulauan Seribu
Propinsi DKI Jakarta menjadikan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata dunia. Ribuan pulau yang berada di Kepulauan Seribu dikerucutkan menjadi 3 pulau berdasarkan kondisi pemandangan alam dan fasilitas wisata. 3 pulau tersebut: Pulau Pari, Pulau Harapan, dan Pulau Pramuka.

Ekowisata bahari dikembangkan dengan potensi alam yang baik dan keberhasilan mempertahankan ekosistem. Ditargetkan 2 juta wisatawan asing di tahun 2019. Memperbaiki 3A elemen: attraction, accessibility, dan amenity.
Menuju Kepulauan Seribu dibutuhkan transportasi boat. Karena itu, Pemerintah memperbaiki pelabuhan untuk kapal pesiar dan boat pada pelabuhan Marina Ancol, Muara Angke, dan Muara Kamal. Perencanaan pembangunan bandara/air strip di Pulau Panjang di wilayah Kota Tua. Selain itu pembangunan international facility financial service center dan memberikan otoritas nasional DPN Kepulaun Seribu – Jakarta.
5. Borobudur
Terletak di Jawa Tengah dan pernah menjadi tujuh keajaiban dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Candi Borobudur merupakan candi peninggalan Dinasti Sailendra pada tahun 750-842 Masehi. Terdapat ribuan relief, ratusan arca dan puluhan stupa.

Di Candi Borobudur, pengunjung bisa menikmati terbitnya dan tenggelamnya matahari yang ditemani atmosfir esentrik. Wisata religi dan budaya telah menempel erat di tubuh Borobudur. Tidak hanya wisatawan lokal, dari mancanegara pun berbondong-bondong mengunjungi keajaiban dunia yang megah ini.
Ditempatkan sebagai wisata berkelanjutan oleh Kementerian Pariwisata yang potensial menarik wisatawan mancanegara sebesar 2 juta pada tahun 2019. Selain penerapan Single Destination, Single Management, Pemerintah bakal membangun Bandara Kulonprogo, perbaikan perlabuhan di Semarang, dan jalan di antara Semarang-Magelang-Yogyakarta.
6. Bromo – Tengger – Semeru
Gunung Bromo dan Semeru, siapa yang tidak mengenal kecantikan dan keagungan yang berdiri sempurna di Jawa Timur ini? Kedua gunung ini adalah gunung berapi dan aktif yang mempunyai ketinggian 2392 meter (Gunung Bromo) dan 3676 meter di atas permukaan laut (Gunung Semeru).

Bagi pecinta alam, kawasan ini merupakan tempat favorite yang wajib dikunjungi. Wajar saja Pemerintah berupaya untuk menjadikannya sebagai “International Geo-Ecoculture Park”. Yang mengkaitkan Bromo-Tengger-Semeru sebagai Top Destination berdasarkan geosistem, ekosistem, dan socio system (Tengger).
Pemerintah akan mempercepat Perpres penetapan otoritas, pembangunan infrastruktur, dan otoritas zona. Sekaligus menargetkan 2 juta wisatawan mancanegara datang ke destinasi prioritas ini.
Aktivitas yang bisa dilakukan: Menyaksikan pagi bersama terbitnya matahari dan berkuda.
7. Mandalika
Posisi si cantik ini ada di Nusa Tenggara Barat. Perbukitan hijau dan laut biru yang meneduhkan mata dan hati merupakan kreasi Tuhan yang luar biasa. Namanya diambil dari seorang putri berwajah cantik, Mandalika. Setuju sekali Pemerintah berjuang untuk memperkenalkan destinasi ini ke pentas dunia.

Destinasi Nusa Tenggara Barat maupun Nusa Tenggara Timur banyak disebut sebagai negeri dongeng yang menakjubkan. Figura alamnya memang terbukti telah banyak memikat hati wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, fasilitas air, jaringan telkomunikasi dan internet, infrastruktur dan kuliner masih merupakan PR besar bagi Pemerintah. Hambatan tersebut berbeda-beda di setiap tempat wisata Nusa Tenggara.
Untuk Mandalika, Pemerintah menetapkannya sebagai Top Destination yang menargetkan 2 juta wisatawan di tahun 2019. Dalam memperbaiki destinasi ini, Pemerintah mengajak BUMN bekerjasama. Serta mempercepat PerPres terkait pembangunan infrasturktur.
8. Labuan Bajo
Satu lagi negeri dongeng nun cantik yang menjadi destinasi wisata prioritas oleh Pemerintah Indonesia, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Panorma Bukit-bukit hijau dan pesisir pantai dengan air laut yang memantulkan gradasi cahaya bisa dinikmati bila berkunjung ke tempat ini.

Labuan Bajo punya pelabuhan dan bandara yang dikelilingi pemandangan menawan. Banyak penduduk mancanegara mempunyai usaha dan menetap di pulau ini. Bahkan, salah satu artis Indonesia memiliki salah satu pulau yang berada di wilayah sekitar.
Pemerintah akan mem-branding Labuan Bajo dengan sebutan “The Gate Point of World Ecotourism in East Nusa Tenggara”. Menargetkan 2 juta pengunjung mancanegara di tahun 2019 dengan mengaklresisasi PerPress terkait otoritas nasional Labuan Bajo, pembangunan infrastruktur, dan otoritas zona.
Peningkatan kualitas Bandara Komodo melalui perpanjangan landasan pacu dari 1850 meter menjadi 2150 meter dan meningkatkan status menjadi bandara internasional. Juga menambahkan rute cruise: Bali, Lombok, Flores, Wakatobi, Morotai, Makassar dan cruise internasional. Tanpa mengabaikan rencana pembangunan jalan dari Labuan Bajo ke Bira dan reo sebagai jalan strategis nasional.
9. Wakatobi
Salah satu keindahan alam bawah laut Indonesia yang terkenal sampai mancanegara adalah Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Flora dan fauna pula menjadi daya pikat yang tidak dipungkiri. Penyelam lokal maupun luar negeri bagaikan tak bisa terhindar dari kecantikan pesona alam bawah laut Wakatobi. Bahkan petualang legendari, Jacques Cousteau menyebut Wakatobi sebagai “Surga Alam Bawah Laut:.

Pemerintah berupaya menjadikan Wakatobi sebagai “Biodiversity, Water Sports, and Cruise Tourism” pada tahun 2019. Dan mengajak investor berinvestasi dengan skema insentif. Pemerintah akan meningkatkan kapasitas layanan Bandara Matahora, Wangi dan Bandara Maranggo, Tomia serta pelabuhan di Wanci. Transportasi akan dibangun jalan lingkar Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Pulau Binongko.
10. Morotai
Morotai adalah pulau yang terkenal dengan julukan “Hidden Paradise” dan “Mutiara di Bibir Pasifik”, terletak di utara Pulau Halmahera, Maluku Utara. Keindahan alam bawah laut tidak kalah memesona dengan destinasi lainnya. Morotai mempunyai 33 pulau – pulau yang berpenghuni sejumlah 7 pulau dan tidak berpenghuni 26 pulau.

Pemerintah dalam mewujudkan destinasi prioritas menjadikan Morotai sebagai “Jendela Indonesia Timur”. Daya pikat pemandangan alam dan historis diharapkan dapat mendatangkan 500.000 wisatawan mancanegara. Destinasi wisata berkelanjutan ini bakal mempercepat otoritas nasional DPN Pulau Morotai, pembangunan infrasutruktur, dan otoritas zona. Rencananya, Pemerintah akan memperbaiki Bandara Leo Wattimena, dan pelabuhan Daruba, serta menjadikan Morotai seperti “Singapura Baru”. Yang tentu konsepnya bukan bentuk ataupun hal lainnya.
10 Destinasi wisata prioritas Indonesia yang didorong pembangunannya dan sektor lainnya mengikuti keberhasilan Pulau Bali. Bukan menjadikan 10 destinasi tersebut diubah seperti panorama Bali, seni dan budaya, atau potensi lokalnya. Melainkan 10 destinasi wisata yang mempunyai ciri khas dan keunikannya masing-masing.
Keterangan:
- Sumber Tulisan: Informasi publik dari Kementerian Pariwisata Indonesia, Maret 2016.
- Sumber Foto : Indonesia Travel, Mas Toro – CumiLebay, dan Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai
Indonesia itu luar biasa cantik ya, kenapa cuma Bali yg dikenal. Tugas kita mengenalkan “Bali” yang lain 🙂
cantik-cantik banget….setujuaaa
mantap!!!!
Indonesia memang mantabb
Wah, dari sekian banyak, Jawa Barat tidak ada termasuk 🙁
Pengen mengunjungi semuanya… pada jauh-jauh, hihi…
Insya Allah yang jauh didekati
Semoga semua nya kebagian rejeki seperti bali yaaa
masyarakat nya juga harus disiapkan untuk mengawal pariwisata nya
betul, setuju banget
Kasian bannget aku, ke-10 New Bali ini belum ada satu pun yang pernah dikunjungi hihihi. Oke fine, Mandalika kayaknya jadi impianku yang pertama. Kepincut sama pemandangannya yang cantiiiik banget.
SAmaaa Mandalika juga jadi tujuan berikutnya
trakhir yg aku datangin itu danau toba.. kalo dliat foto dr atas gitu mg cantik yaa.. tapi pas kita turun ke pinggir danau di bagian depan, duuuh, miris, sampah banyak bgt :(.. trs org2 lokalnya mainin harga ke turis -__-.. kita yg sesama lokal aja dikerjain, apalagi bule.. moga2 ya karakter bgitu bisa diubah…mau sebagus apapun tempat wisatanya kalo org2nya ga ramah turis, males juga kali dtg lagi
wah, sayang…Makasih ya Mbak masukannya
keren artikel wisatanya, salam kenal dari amboyindonesia.blogspot.co.id
Makaksih Nugiee…Salam kenal juga…
Dari daftar di atas saya baru ke Borobudur saja. Itupun tahun 1971. Kayaknya wisata ke luar Jawa harus dipergiat nih.
Terima kasih infonya
Salam hangat dari Jombang
Iya Pak De, Indonesia kece-kece..saya pun udah lama ke Borobudur-nya, pas waktu Papa masih ada
waw Indonesia kaya alamnya, penduduknya juga haruss kayaa dan berkecukupan
Betulll dan setuju sekaliii
Sebagai penggila fotografi, saya ingin berkunjung ke semua tempat itu. Mudah2an waktu dan anggarannya mengijinkan nanti. Info yang sangat menarik. Salam dari Jembrana.
Aaminn.. salam balik juga
Keren infografisnya 😀 , dan yang paling mantap adalah Bali Barunya 😀
Tengkyuu..itu masih biasa Man..msh jelek mnrtku..
Halo,
waa, semuanya bagus bagus,
di Kalimantan Utara juga ada, Pulau Derawan..
semoga kelak bisa mengunjungi tempat tempat ini…
Semoga saya juga bisa ke Derawan..Aaamiin…saya pun masih banyak yg belum pernah dari 10 destinasi ini
Kok aku rada gak sreg denga tagline “BALI LAIN”-nya ini ya, biarlah mereka tetap dengan karakteristik masing-masing. Kemaren sempet bingung dengan salah satu resort di raja ampat yang kelola warga lokal sana. Semua di buat seolah-olah ambiencenya Bali. Padahal kalau mereka mau mengemas tradisi Papua barat di resort tersebut malah akan lebih bagus pasti. nah ini juga saya khawatirkan terja di destinasi-destinasi baru itu. Semua jadi ke Bali-Bali an karena dari awal pemikiran di giring kesana sepertinya.
Jember Fashion Carnival misalnya, Ketika JFC berhasil, sekarang semua daerah membuat product karnaval yang ke Jember-jemberan semua jadinya.
Terus satu lagi masukan yang buat posternya, itu kenapa foto Danau Toba dan Labuan Bajo bisa sama gitu yak he he.
Tapi diluar itu semua, Saya sangat setuju dengan pemerataan industri pariwisata seperti ini, semoga masyarakat lokal tidak hanya jadi penonton saja.
Poster: hahhaha…lagi ngantk Mas..tp tengkyu atas kejeliannya…baru Mas nih yg perhatiin…
pendapat yg di tengah: sayang sekali itu…ada juga daerah yg hotelnya didesain kyg Bali..lebih baik kan pke desain asal daerah sendiri..
Pendapat pertama: saya sdh jelaskan di atas Mas…saya pun sebelumnya bertanya-tanya, apalagi temen-teman saya yg di Bali…
Mas, Terima Kasih ya Masukannya..btw, ajarin bikin video duonkkk..
Setuju banget…. Boleh lah jadi New Bali, tapi janganlah ke Bali-Balian…. Bali ya Bali, Danau Toba ya Danau Toba. kedepankan budaya Danau Toba , jangan Budaya Bali dibawa ke Danau Toba
Ternyata indonesia banyak sekali ya destinasi wisatanya, mantappp 😀
Semoga saya bisa bekunjung ke salah satu destinasi wisata di atas 🙂
Aamiin…saya juga masih belum dari beberapa sepuluh destinasi…
New Bali?…. waaahhhh, semoga bisa… Bali dikenal karena keunikan budayanya. Dan sejauh ini Bali masih termasuk aman, Salam dari Bali
SAlam balik dari Bali, eh Jakarta..Bali, rumah kedua akuh, jadi aku juga ngak mau disama-samain..tp Pemerintah menjadikan Bali sebagai contoh dari tempat wisata yang berhasil..Thankiess Dear
Asik sekali jalan jalan lokal keseluruh Indonesia,
kapan2 buat jadwal tour traveling se Indonesia ah
yuk bareng bikin turnya..