Indonesia memang terkenal dengan rempah-rempahnya yang kaya. Makanan khas setiap daerah pun memiliki rempah-rempah yang memberikan sensasi kelezatan berbeda. Apa yang kita makan pasti melalui lidah yang menyimpulkan sebuah rasa. Meski sebelum makanan itu jadi, terlebih dahulu melalui proses memasak yang biasanya butuh waktu yang tidak sekejap. Cerita Lezat tentang kuliner Indonesia memang tak ada habisnya dikupas.
Dua minggu lalu, teman saya bercerita tentang kuliner Indonesia yang bisa dimasak dengan praktis. Praktis yang bagaimana? Itu pertanyaan saya. Beberapa hari lalu, dua kotak “Heat & Eat” Ayam Bakar Bumbu Bali dan Semur Daging telah ada di kulkas saya. Surprise! Ya, betapa terkejut dan senangnya saya, melihat makanan dan kata-kata yang tertera di kotak “7 min” yang maksudnya 7 menit.
Terus terang saat itu saya sangat lelah, setelah trekking bersama teman-teman saya. Saya pun dalam keadaan lapar berat. Selain lapar, saya juga ingin membuktikan ucapan teman saya mengenai makanan yang dimasak hanya sebentar alias praktis. Pilihan saya langsung tertuju pada Ayam Bakar Bumbu Bali. Pikiran saya pun terlibat pertanyaan, “Apakah sama rasanya dengan ayam bakar bumbu Bali yang pernah saya makan di Bali?”

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya itu, langsung saya membaca aturan penyajian makanan yang terletak di belakang kotak. Ternyata saya tidak perlu memasaknya ulang, tapi cukup dengan memanaskan saja. Ada 3 cara memanaskan: dengan menggunakan microwave, direbus, dan dikukus.
Saya memilih untuk dikukus (karena kebiasaan memasak dikukus). Saat mengunting kemasan saya melirik lagi aturan memanaskannya dan tercantum “Jangan membuka kemasan plastik selama proses pemanasan”. Wah, enak juga ini, berarti tangan saya terhindar dari lengketnya makanan. Hehe.
Tanpa pikir panjang, saya langsung menaruh ayam bakar yang sudah jadi itu ke dalam panci. Selanjutnya menanti 7 menit yang dikatakan Heat & Eat. Sambil menunggu, saya sempatkan rebahan sejenak di kursi panjang. Ceritanya meluruskan kaki yang pegalnya bukan main. O, iya, sebelum makanan ditaruh ke dalam panci kukusan, pastikan dipanaskan lebih dahulu air di dalam panci. Setelah itu, taruh makanannya.
Setelah 7 menit memanaskan Ayam Bakar Bumbu Bali
Sebelumnya, saya memotong tomat yang dibentuk bunga dan meletakkan daun kol di atas piring. Maksudnya biar terlihat cantik saat dipotret. Karena ini hal pertama yang harus dilakukan bila makanan telah ada di hadapan. Tetep ya udah 2L (lelah dan lapar) nggak lupa soal jepret-menjepret. Itulah problema kebahagiaan yang terjadi terhadap orang-orang di masa sekarang.
Ayam bakar bumbu Bali bersama nasi putih telah siap tersaji. Saya pilih mencicipi ayam bakar tanpa nasi lebih dahulu. Lidah saya pun langsung bekerja. Hasilnya? Bukan main, rasa tidak mengecewakan. Perbedaan dengan ayam bakar bumbu Bali di tempat asalnya tipis, kalau di Bali, ayam bakarnya lebih pedas. Barangkali “Heat & Eat” menyesuaikan agar bisa dilahap oleh orang-orang yang tidak suka pedas dan punya masalah pencernaan. Daging ayamnya pun empuk. Saya makan sampai habis plus mengisap bumbu-bumbu hingga ke tulang-tulangnya. Tidak percaya? Ya, Anda harus mencobanya.
Heat & Eat

Memanaskannya langsung dengan plastik transparan itu ya Mbak Sari? Plastiknya mungkin tahan panas. Tapi nanti saat mau makan toh akan di salin juga ke mangkuk, jadi aku akan memilih memanaskannya dalam mangkuk keramik. Sama-sama praktis 🙂
Iya, tentu pas disajikan, plastinya dilepas…praktis banget ini
itu gpp sih..tp aku ikutin cara yg di kotaknya aja mbak
Rasanya gimana mbak? Kdng yg instant terasa kurang bumbu 😉
enak say..ngakk boong akuh…aku br coba 2 ayam bakar bumbu Bali dan semur daging…aku rasa lainnya juga enak
kelihatanya enak, kapan kapan nyoba deh
cobaiin..lumayan kalo pas kita cape n malas masak, ada alternatif..hehe
kayaknya kalo ditambahin beberapa butir bumbu asli uleg, makin maknyos ini
wah makin enjes megelenjesss
praktis yaaa bole juga nih cocok jg utk emak2 yg ngasuh batita kalau lapar gampang n cepet masaknya
cucuok kalee Mbak
Penasaran rasanya deh, apakah praktis bikinnya jg bikin rasanya nendang. Pengen nyobain.
cobaiin mbak..ada 10 pilihan menu sesuai selera kita
enak kayaknya ya mbak… praktis lagi…. secara jadi ibu dua badita
nah cocok tuh…praktis banget n enak
Praktis banget. Harganya per porsi kira-kira berapa ya, Mbak?
eiy aku suka lupa kalo soal angka..pastinya terjangkau koq, ngak mahal