Menggali Pengetahuan Lewat Platform Digital

3
775

Apakah selama ini kita masih bekerja di luar passion dan terpaksa menjalaninya karena desakan ekonomi? Atau kita belum mendapatkan kesempatan menambang pengetahuan  karena berbagai keterbatasan. Kita sudah lulus kuliah tapi belum bekerja, sebab persaingan lebih  mengutamakan SDM  yang berkualitas. Persaingan akademik, kecerdasan dan skill bisa menjadi tantangan juga ketakutan. Dunia kompetisi akan bergerak terus, kita akan tetap diam atau mencarinya sampai menemukan dari mana kualitas itu?

Faktor-faktor di atas masih ditambah dengan pekerjaan yang menuntut lebih dari satu keahlian, dan lainnya. Lalu harus bagaimana agar tidak terbenam dalam dunia yang semakin melaju kilat?

Dari semua orang yang saya wawancarai menyangkut profesi, selalu menekankan kosakata “passion”. Dan bisa dikatakan hampir semua orang setuju tentang hal ini. Rene Suhardono, Career Coach, sering menyebutkan 3 hal saat menjadi pembicara di berbagai acara: passion, purpose, dan value.

Rene Suhardono. Copyright www.sarinovita.com
Rene Suhardono. Photo: SN

Pada tanggal 2 Desember 2016, Qubicle Event, Gandaria Hall, penulis buku “Your Job is Not Your Career” berbicara santai terkait 3 hal itu. Passion harus ditemukan sejak awal dan merupakan salah satu unsur karir. Setelah passion, penting bagi seseorang menentukan tujuan hidup (purpose of life] yang jelas dan mendetail. Kemudian, value, meraih tujuan, tingkat pencapaian yang membuahkan kebahagiaan. Terpenting, seseorang dapat mengenal dirinya sendiri dan mempertajam diri untuk mendapatkan kebahagiaannya.

Sebelumnya saya pernah mendengar percakapan Rene bahwa uang, jabatan, gelar akademis itu hanyalah atribut bukan esensi dari karir. Dan career is not a job. Ini sebuah perenungan buat saya.

Ada Rene Suhardono, ada pula Priyantono Rudito, HCM Director Telkomsel sebagai pembicara Talk Show bertema “Reinventing Education” saat peluncuran platform digital  KlasioID.

Platform Klasio. Photo: http://klasio.id/
Kiri: Priyantono Rudito. Photo: http://klasio.id/

Dalam mencari SDM Telkomsel, Priyantono tidak melihat ketrampilan dan knowldege. Pemikiran dan pengalamannya mengatakan itu bukanlah hal utama, yang pertama dilihatnya ialah attitude. Jika attitude-nya baik, maka akan muncul kreativitas, kejujuran, dan totalitas. Pengetahuan, kemampuan, dan kualitas seseorang akan tercipta dengan sendirinya. Totalitas menimbulkan curiousity terhadap apa yang disenanginya dan ia akan memaksimalkan pikiran dan hati, serta kemampuannya untuk menghasilkan karya – melalui  kejujuran dan kreativitasnya.

6 faktor diusung dan dijalankan oleh Direktur HCM Telkomsel ini untuk membangun kualitas sumber daya anak bangsa, yaitu:

  1. Karakteristik
  2. Connected
  3. Collaboration
  4. Creativity
  5. Inovative
  6. Energic – dengan membuat jadwal berolahraga bersama.

Kualitas sumber daya manusia akan melahirkan kualitas tujuan hidupnya, yang juga akan menjalar pada kesejahteraan Bangsa ini.

Menggali Kualitas Lewat Platform Klasio

‘Membaca’ kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, Klasio Indonesia memanfaatkan ruang digital untuk meningkatkan kualitas sumber daya anak muda atau orang-orang yang ingin menjalankan passionnya dan yang ingin menambah skill dan menjadikannya profesi.

Klasio adalah platform edukasi digital,  untuk saling belajar dan bertukar ilmu kapan pun dan di mana pun selama terhubung  koneksi internet. Menyediakan materi pengetahuan berkualitas dalam bentuk “Video Lecture” dengan mentor-mentor yang berkompeten dibidangnya.

Pelajar, mahasiswa, Ibu rumah tangga, pekerja, profesional bisa memanfaatkan Klasio ID untuk belajar maupun berbagi ilmu.

Platform online dinilai tepat oleh Klasio karena orang zaman sekarang butuh fleksibilitas yang lebih besar dan internet adalah sumber daya yang besar, di mana orang bisa memperoleh jawaban yang dinginkan. Apalagi, AFTA (Asean Free Trade Area] membuat Indonesia  perlu meningkatkan kualitas pendidikan di semua tingkatan.

Platform Digital Pendidikan Klasio
Platform Klasio

Dilihat dari segi  demografi,  252 juta jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014, 51%nya tinggal di daerah perkotaan dan masih terus berkembang – tiap tahunnya diperkirakan akan meningkat rata-rata sebesar 2,4%. 30.5% penduduk menggunakan internet dan akan terus tumbuh.

Klasio mempunyai pilihan kategori sesuai minat dan ketrampilan/potensi yang ingin dikembangkan. Saat ini, membuka 4 kelas kategori: kreatif, bisnis, dan keuangan, teknologi, dan pengembangan diri. Video-video leature yang telah ada:  kelas audio for TV broadcast, riset pasar buat pemula, tips jadi penyiar radio, kerajina tas cantik dari barang bekas, dan lainnya.

Hanya dengan login ke http://klasio.id/  , memilih kategori,  dan mengeluarkan biaya antara 50 ribu sampai 220 ribu Rupiah sesuai materi, masyarakat sudah bisa menikmati ilmu pengetahuan yang diinginkan/dibutuhkan.

Klasio bekerjasama dengan NET TV, Qubicle, Codigo Cyberlin Metadata, dan Weekend dalam memberikan materi dan mentor. Dan tidak tertutup bagi siapa pun yang ingin berbagi ilmu maupun keahliannya untuk bergabung menjadi pemateri/mentor di platform Klasio.

Diambil dari Instagram https://www.instagram.com/hayaaliyazaki/
Diambil dari Instagram Haya Aliya Zaki https://www.instagram.com/hayaaliyazaki/

Seperti Indra Aziz, vocal coaching, yang memberikan kelas offline di Qubicle event. Kelasnya tidak saja untuk yang ingin menjadi penyanyi, tapi juga buat presenter, pengajar, public speaker, dan lainnya. Barangkali, ke depannya, Klasio juga bakal membuka kelas offline dan meluaskan jangkuannya untuk masyarakat yang masih sulit mendapatkan fasilitas internet maupun pendidikan  dalam mengasah bakat dan minatnya.

Apa pun cara meraih kualitas, saya setuju dengan Rene yang menyinggung soal kebahagiaan, dan Priyantono tentang kejujuran dan totalitas. Ragam fasilitas yang disuguhkan silahkan dipilih sesuai keinginan dan kebutuhannya.

Sekian

Beberapa Kelas Platform Klasio. Photo: www.sarinovita.com
Beberapa Kelas Platform Klasio

3 COMMENTS