Halaman Bermain Seni Rupa Pop

8
1281

Bermain. Suatu fragmen yang barangkali jarang dilakukan oleh masyarakat urban Jakarta –  yang ramai kesibukan jalanan padat dan udara sesak – hingga luput kesenangan melompat di dunia bermain. Bermain bukan dunia milik anak-anak saja, tapi dunia milik segala usia. Terkadang manusia perlu menyempatkan diri untuk bermain 1 hari saja, bahkan hanya untuk beberapa menit.

Pameran seni rupa pop “Landscape Anomaly” dibuka hari sabtu, 21 November 2015, Gallery  Salihara, Jakarta. Kali pertama menyaksikan karya seni Eko Nugroho, mata saya langsung kecantol oleh 3 karyanya yang berjudul: “Cash of Clash”, “I Love You Really Love You”, dan “Share Shrink Heart Hurt”. Ketiganya ini bukan sekedar kanvas biasa. Jika mata kita jeli, ada corak batik yang mengisi ruang karyanya pada kanvas tersebut dan pada karya lainnya. Juga terlihat jelas  tinta hitam dan merah menetes melalui mesin sulam yang dikerjakan oleh tim Eko Nugroho di Yogyakarta.

Cash of Clash Eko Nugroho-by Sari Novita

Teknik seni rupa yang baru atau lama, itu tidak masalah, karena Eko Nugroho telah berhasil menjadikan ketiganya lukisan bordir yang sangat indah dan bernilai seni tinggi. Motif Kawung dari batik Jawa dan motif sisik dari atap kayu Jawa berbaur seni rupa abstrak yang mengajak pengunjung bebas mencerna. Dan itu tidak hanya terlihat pada ketiga karya yang disebutkan tadi. Rata-rata karya seni rupa pop pada pameran kali ini menyelipkan corak Kawung dan motif sisik. Eko Nugroho tidak lupa mengangkat budaya Indonesia ke dalam karya-karyanya terdahulu dan sekarang. Melihat banyak karya seni rupa kontemporer saat ini tidak membawa ciri khas Indonesia dan lebih mengutamakan kritik sosial dan politik atau tren isu, Eko Nugroho justru mengangkat keduanya menjadi karya yang universal.

Segala usia bisa menikmati sekaligus membaca karyanya dengan caranya masing-masing, meski karya tersebut terkandung persoalan serius. Bahkan, kita bisa lupa bahwa karya seni itu terdapat seni rupa bawah yang dileburkan bersama seni rupa tinggi dan terangkum menjadi seni rupa pop. Kemudian, timbul pertanyaan dari konsep “Landscape Anomaly”.

Ya inilah pemandangan tentang kita,” ucap Eko Nugroho seraya tersenyum.

Tentang kita? Mari menyelusuri tentang kita.

Dari ketiga lukisan bordir, apa yang tersirat? Lihat kalimat, gambar, dan tintanya. Sepertinya saya tidak perlu lagi menuturkannya karena telah tampak jelas yang tertera di ketiga karya itu. Selanjutnya, mari bermain dengan pengeras suara. Ia tampil menghadap ke tembok yang tersambung tabung gas dan pedang-pedang yang menghunus. Hampir setiap hari kita mendengar suara pengeras, namun kita tak pernah memedulikannya. Bahkan sampai sekeras apa suara itu meledak. Permainan parodi yang menggelitik!

Eko Nugroho Artworks 6- by Sari Novita

Berikutnya, sebuah warung yang ditempel lembaran majalah di luar dan di dalam, juga terdapat tikar dan bantal lusuh di dalamnya. Yang menarik dari dalam warung, terpampang triplek bertuliskan, “Kita punya mimpi dan akan selalu menjadi mimpi”, kalimat menarik dan menyentil. Semua orang punya mimpi, merupakan pilihan antara keberanian dan ketidakberanian membiarkan mimpi jatuh ke tangan lain atau menggapai dan menggengamnya. Eko Nugroho membuat saya tertawa dengan kalimat yang dicetuskannya. Karya lainnya, 4 patung berupa tangan berjajar dengan perilaku berbeda: menunjuk, memegang bungkusan plastik, memegang besi kecil, dan terakhir, memegang smartphone seraya selfie dan di bawahnya tertera “Ancient Hapiness”. Saya terbahak membacanya, ajakan permainan dalam kata-kata Eko Nugroho ini memang ampuh. Ya, seampuh apa kita mencernanya. Tunggu, apakah ini kita?

Hands-Eko Nugroho. Photo;Sari Novita

Mural tidak ketinggalan menghiasi keriangan pameran ini. Alien-alien atau makhluk luar angkasa atau entah apa nama makhluk-makhluk yang digambarkannya itu. Antara pemandangan petani bersama peran dan perkaranya, makhluk-makhluk imajinasi sang seniman ini seperti berdiri sendiri dan tidak disadari kaitannya oleh sekelilingnya. Ada pula kepala manusia yang terbenam (mungkin) tanah dan tertancap kata-kata beserta tanda tanya. Petikan-petikan yang hadir dalam karya-karyanya sangat bisa membuat orang geli. Entah geli dengan diri sendiri, atau geli pada apa yang terjadi.  Kritik yang berupa parodi dengan kreasi seperti mainan, namun tersirat hal keseriusan bagi yang menganggap itu serius. Bagi saya, dia punya nilai humor yang tinggi. Itu memang suatu ciri khas dari Eko Nugroho yang namanya mulai populer di tahun 2000-an.

Kombinasi seni bawah dan seni tinggi, merupakan ciri khas lainnya dari Eko Nugroho yang karyanya pernah dipilih dan diproduksi oleh rumah mode Louis Vuitton tahun 2013. Yang dimaksud seni bawah itu seperti street art, komik, kartun, kesenian jalanan, kesenian rakyat dan sebagainya. Seni tinggi itu ya seni patung itu contohnya. Perpaduan seni apa pun dalam kreativitasnya, Eko Nugroho telah mampu menarik berbagai lapisan masyarakat beserta perkara-perkaranya. Tingkat sosial, kependidikan, dan tingkat-tingkatan lainnya sukses dibaurkan bersama teknik dan medium serta kritikannya yang awalnya terasa kocak tapi selanjutnya bisa membuat kita gigit jari.

Nirwan Dewanto, kurator pada karya Eko Nugroho kali ini, mengatakan kontur karya seninya menarik dan menyenangkan. Kesannya selalu main-main dan menyenangkan, namun aspek seriusnya juga ada, hanya masuk dengan pelan-pelan melalui cara radikalnya mengabungkan seni bawah dan seni tinggi.

Saya pun berpendapat karya seni milik Eko Nugroho dibuat secara serius dan membutuhkan energi besar melalui kepandaiannya menyulap pameran seni rupa pop “Landscape Anomaly” seperti halaman bermain. Halaman bermain yang mengutak-atik rasa, pikiran, hati, dan kesadaran maupun ketidaksadaran kita.

Pameran seni rupa pop “Landscape Anomaly” bakal terus berlangsung sampai 21 Desember 2015, Gallery Salihara, Jakarta.

Website Eko Nugroho: bisa klik di sini

Eko Nugroho-by Sari Novita

Eko Nugroho 2015-by sari novita

Ruang Eko Nugroho-by Sari NOvita

Warung-Eko Nugroho-by sari novita

Eko Nugroho Artworks 9 -by Sari Novita

Eko Nugroho Artworks - by Sari Novita

Eko Nugroho Artworks 5 -by Sari Novita

Eko Nugroho Artworks 4-by Sari Novita

Eko Nugroho ruang 2-Sari Novita

Eko Nugroho Artworks 3- by Sari Novita

 

 

 

 

8 COMMENTS