Melihat Proses Pembuatan Mobil Toyota

3
1274

Sebelum berkunjung ke Toyota Motor Manufacturing Indonesia [TMMIN] di Kerawang [Plant 1 & 2], sewaktu remaja, saya pernah melihat proses pembuatan Yakult dan training dan pelayanan Garuda Airlines. Bagi saya menyaksikan proses barang atau jasa seperti membaca riwayat hidup manusia. Tak dipungkiri mengenai  adanya keterkaitan antara manusia, alam, dan kehidupan [termasuk yang tak bernyawa].

Pada tanggal 18 Oktober 2017, di atas lahan seluas 100 hektar, Anang Sayogo, General Manager TMMIN dan lainnya mengundang blogger untuk melihat proses pembuatan mobil Toyota. Sambutan pertama yang bikin ketawa adalah  seekor burung Beo yang memalingkan wajahnya saat tahu ada yang ingin memotretnya. Lantas, ia berujar di dalam sangkarnya, “Siapa, ya?” Kejadian ini membuat saya terngiang-ngiang sampai di rumah. Kok, ada burung yang jual mahal? Haha.

Berhubungan dengan mahal, bisa saja bicara tentang nilai yang menghargai manusia, Alam, dan hidup. Itu terlihat dari pabrik Toyota di Kerawang yang di dalamnya terdapat proses press, welding, painting, assembling, dan  quality control. TMMIN memiliki 5 pabrik yang berada di Sunter [Sunter 1: proses engine production, packing dan vanning. Sunter 2: proses stamping, casting, dies dan jugs collection],  Kerawang 1 & 2, dan Kerawang 3 [proses engine production, packing dan vanning].

 

Setiap tahunnya, TMMIN bisa memproduksi 120 ribu sampai 150 ribu unit mobil Fortuner dan Innova, 57%-nya didistribusikan ke luar negeri, sisanya, 43% ke dalam negeri. Untuk semua merk mobil TMMIN bisa menghasilkan 250 ribu unit per tahun. Negara-negara Timur Tengah, seperti Kuwait, Bahrain, Saudi Arabia, dan lainnya, Maroko, Argentina, Vietnam, dan banyak lain merupakan wilayah distribusi TMMIN di luar negeri.

Dan, setiap 1,5 menit, TMMIN bisa menghasilkan 1 unit mobil yang mengunakan tenaga manusia dan robot. Kira-kira sebesar 24%, TMMIN mengunakan robot, sisanya tenaga manusia. Sebenarnya bisa saja hampir seluruh produksi menggunakan robot namun mereka sadar akan adanya jumlah tingkat pengangguran yang kian besar. Karena produksi lebih banyak menggunakan tangan, rasa, dan pikiran manusia, TMMIN memulai produksinya dari pukul 07:00 sampai 16:00 dan staff diberikan 2 kali istirahat pada pukul 09:30 dan 14:30.

Perusahaan menerapkan konsep “bright, clean, dan confidence” yang bertujuan mendapatkan great workplace dan great product. Pabrik dibuat se-aman dan senyaman mungkin untuk karyawan  sehingga mereka dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Setiap perbatasan proses, ada tanda yang mengharuskan setiap orang untuk melihat ke arah kanan dan kiri, untuk melindungi diri juga mencegah terhambatnya proses dari kendaraan [forklift] yang lewat. Ruang yang terang dan bersih ternyata dihadirkan agar membuat semua orang sadar kebersihan. Bila ada kotoran atau scrap yang dilihatnya, mereka terbiasa membersihkannya.

TMMIN sendiri memiliki filosofi yang diaplikasikan untuk sebuah “nilai”. Di antaranya: Trust in God, Unity in Diversity, Civilised Humanity, Respect, Teamwork, Wisdom of Deliberation, dan lainnya.

Mengenai proses pembuatan mobilnya, jujur saya tidak pernah tahu. TMMIN sengaja mengundang saya dan teman-teman, juga mobil123.com untuk menambah pengetahuan kami.

 

Proses Pembuatan Mobil Toyota:

Perencanaan dan desain. Pertama yang dilakukan ialah riset, misalnya riset warna, interior, desain, dan lainnya. Setelah selesai, dibuat sketsa desain.  Dilakukan pengecekan dan pemilihan berulang kali desain yang paling baik. Yang menjadi pertimbangan dalam prosesi ini: desain ekterior, interior, material yang akan digunakan, juru kemudi, sistem pengereman, warna hingga layout part. Terakhir,  divisualisasikan secara 3D.

 

Casting proses: proses awal melakukan melting, yaitu bahan baku berbagai logam dan material tambahan dicairkan. Lalu dimasukan ke dalam cetakan, selanjutnya dilakukan proses pendinginan – dilakukan pemisahan antara cetakan dan benda kerja. Berikut, proses forging, benda kerja dibersihkan  [finishing] untuk memperoleh hasil terbaik. Terakhir, dikirimkan ke engine plant.

 

Engine production: komponen dasar mesin yang sudah dibuat dilanjutkan pada proses machining. Benda kerja diratakan, dihaluskan, dibuat lubang baut, saluran air, lubrikasi, dan lainnya. Kemudian, benda kerja dikirimkan ke proses perakitan mesin untuk disatukan dengan komponen mesin lainnya.

Stamping: lembar baja yang masih dalam bentuk lembaran besar, potongan baja diproses dalam mesin stamping. Hal pertama dilakukan adalah pembentukan, bagian mobil seperti pintu mobil, badan mobil hingga atap mobil dibentuk. Proses selanjutnya pemotongan, bagian sisa potongan yang tidak diinginkan akan dipotong. Proses ketiga: flange dan piercing: untuk membuat lubang pada baut dan keperluan lainnya.

Welding: dilakukan oleh robot dan manusia. Pengelasan dilakukan gunakan panas untuk meleburkan panel dengan panel lainnya agar menjadi  satu bagian. Bagian badan mobil diperiksa kualitasnya dan diangkat/angkut untuk proses selanjutnya.

 

Painting : sebelum dicat, mobil disterilkan lebih dahulu dengan suhu bertekanan tinggi. Untuk hilangkan kotor dan minyak. Setiap mobil butuh 13 liter cat. Sayangnya kami tidak melihat atau masuk  ke dalam ruang pengecatan.

Assembly: proses perakitan, mobil dibawa oleh robot yang kemudian diantarkan ke operator untuk dirakitkan. Konveyor bergerak sesuai dengan kecepatan yang sudah diatur dan bagian yang dirakit berada di jalur perakitan. Setiap bagian mobil disesuaikan dengan pesanan pelanggan. Pemasangan mesin harus tepat dan sesuai dengan fungsinya. Pada proses ini dilakukan oleh ahli di bidangnya. Setelah dirakit dilakukan pengecekan ulang agar sesuai dengan pesanan konsumen. Tmmin gunakan production system untuk membuat mobil yang efisien untuk menghindari segala pemborosan. Saat terjadi kesalahan, tersedia kabel gantung, yang berfungsi untuk menghentikan proses perakitan. Ketika pekerjaan tertunda atau ada bagian yang tidak terpasang dengan benar, operator dapat menarik kabel tanda berhenti dan  dapatkan bantuan secara manual. Jika ada pemasangan yang tidak benar maka tidak dapat dilanjutkan ke proses berikutnya.

Quality control: awal proses dilakukan pemeriksaan dan memastikan tidak ada yang rusak pada bagian dalam dan luar mobil. Lalu pemerikasaan pada mesin. Setelah itu menguji semua fungsi –sebelumnya dilakukan penyetelan pertama : penyetelan kemiringan roda agar mobil lebih mudah dan nyaman. Selanjutnya penyetelan fokus lampu agar tidak menyilaukan pengendara lain. Proses ketiga, pemeriksaan sudut putar roda depan mobil agar mudah saat berbelok. Keempat, pengujian pada kecepatan tinggi, pegecekan lampu, pengujian rem dan klakson, dan bagian lainnya. Berikutnya, proses pemeriksaan kebocoran air dengan simulasi  hujan, memastikan tidak ada kebocoran di dalam mobil. Dilanjutkan  pemeriksaan suara abnormal saat melalui jalan yang tidak rata. Terakhir pemeriksaaan dokumen.

Packing and vanning. Melakukan proses tidak hanya untuk part yang diproduksi TMMIN tapi juga part supplier lain. Setelah itu, dilakukan pengecekan spesifikasi dan jumlah part. Part yang sudah dikemas disusun sesuai jenisnya. Dan siap diproses vanning. Lalu dikirimkan part ke dalam dan luar negeri.

Shipping , pesanan mobil yang dibuat mengunakan sistem “first in first out” jadi mobil datang benar-benar mobil yang baru dibuat. Dengan system teknologi maka prinsip first in first out terjaga akurasinya hingga spesifikasi sesuai dengan pesanan. Juga gunakan teknologi terkini lead time  [21 sampai 55 hari] untuk memonitor keberadaan pengiriman atau pergerakan mobil. Sebelum keluar pabrik, mobil dicek gunakan prinsip “built in quality”. Car carrier didesain se-efisien sekaligus mengurangi emisi CO2 agar pengankutan optimal dan efisien. Ketika dalam pelabuhan mobil dicek kembali keseluruhan sebelum naik kapal. Untuk proses logistic TMMIN selalu menjaga 3 poin: accuracy and on time delivery, kedua: built in quality, ketiga; eco friendly.

 

Quality assurance: keluhan bisa menghubungi ke customer care dan  bengkel resmi yang tersebar di seluruh Indonesia dan dunia. Setiap keluhan terkait kualitas di list up dan QA, sistem diterapkan di seluruh bengkel resmi hingga feedback dari luar negeri bisa diterima dan di-follow up TMMIN.

Tidak percuma keluar rumah lebih dari 12 jam hanya untuk melihat proses pembuatan mobil Toyota. Ada manfaat, ada makna dari sebuah nilai.

Blogger Visit TMMIN Kerawang

3 COMMENTS

  1. Seru ya Blogger Visit nya walaupun seharian di area produksi mobil tapi gak terasa sdang ada di pabrik, tau2 kaki udah pegel aja heee…karena area produksinya bersih banget… Budaya dan Atitude yang diterapkan Toyota perlu mendapat apreasiasi .