Manfaat dan Tip Memilih Asuransi Pendidikan

1
714

Harga kebutuhan pokok awal tahun ini naik, otomatis biaya hidup akan mengikuti, termasuk biaya pendidikan.  Dan setiap tahunnya, biaya pendidikan meningkat sekitar 10-15%. Bisa dibayangkan nantinya berapa besar biaya pendidikan  saat masuk Universitas sampai anak mengambil Master. Sebelum angka-angka mengambil alih kekuasaan pada hidup, sebaiknya kita mempersiapkan diri, mental, batin, dan materi untuk mencegahnya. Salah satunya mempersiapkan perencanaan pendidikan anak. Belum punya anak? Belum menikah? Kita dapat menyiapkan pendidikan buat diri sendiri atau keponakan atau anak angkat.

Pendidikan anak merupakan perencanaan jangka panjang yang sebaiknya dipikirkan sejak dini. Bahkan, saat anak masih dalam kandungan. Apakah dia akan sekolah di universitas terbaik di Nusantara atau melanjutkan jenjang pendidikannya di luar negeri sampai dia menyelesaikan master-nya. Ketika ia menjalani pendidikannya, kita tidak hanya mengeluarkan uang sekolahnya tapi juga transportasi, akomodasi, makan, biaya project sekolah, dan lainnya (termasuk uang jajan). Apalagi jika anak sekolah di luar negeri atau di luar kota.

Sampai sekarang, tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan masih menjadi pilihan prioritas bagi orangtua. Asuransi pendidikan juga banyak ditawarkan oleh pihak bank atau perusahaan keuangan dengan benefit yang bermacam-macam. Dalam menentukan pilihan asuransi perlu sedikit usaha agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Beda halnya dengan orang yang paham benar mengenai asuransi dan jenis investasi lainnya.

Asuransi pendidikan tidak hanya untuk anak saja, tapi usia di atas 17 tahun bahkan orang dewasa bisa memilikinya. Semakin muda usia, premi yang dibayarkan tidak besar dan punya kesempatan waktu panjang menginvestasikannya. Anak masih dalam kandungan pun atau baru berencana memiliki anak bisa mengikuti asuransi pendidikan. Begitu juga  wanita single ataupun keluarga yang belum mempunyai anak, dengan penerima tanggungan keponakan maupun anak angkat.

Jika ingin berinvestasi aman tanpa memikirkan indeks harga saham gabungan maupun reksadana – yang memang bisa jadi alternatif untuk biaya pendidikan pada masa depan – asuransi pendidikan merupakan produk yang beresiko kecil. Tingkat bunga asuransi mengacu pada suku bunga saat itu atau tingkat bunga deposito – setiap waktu bisa berubah, instrumen keuangan lainnya pun berfluktuasi.  Berbeda dengan  asuransi unit link, meski bisa mendapatkan bunga lebih tinggi, namun tingkat resiko juga bermain. Kuncinya, bila bunga yang dihasilkan tinggi, maka resikonya pun tinggi, begitu sebaliknya.

Dan resiko menjadi  tujuan utama asuransi pendidikan, yaitu  mengalihkan resiko anak agar dapat melanjutkan pendidikannya, jika terjadi sesuatu pada kita. Bila tidak terjadi sesuatu pada kita, manfaat asuransi di bawah ini bisa menjadi pertimbangan kita:

  • Proteksi jiwa. Atau perlindungan bagi pemegang polis dan penerima polis bisa mendapatkan manfaatnya.
  • Dana pensiun, warisan, traveling, dan lain-lain. Jika tidak terjadi resiko pada pemegang polis, saldo dana selain digunakan untuk melanjutkan biaya pendidikan anak, bisa bermanfaat sebagai dana pensiun bahkan membuka usaha. Apalagi yang senang menjelahi Nusantara dan dunia, program asuransi bisa memudahkan kebahagiaan kita (hehe).
  • Bebas premi. Jika pemegang meninggal dunia atau pemegang tidak mampu membayar premi, maka akan dibebaskan premi sesuai dengan perencanaan atau masa asuransi berakhir.

Ketiga hal di atas, mengikuti program asuransi pendidikan yang kita ambil. Sebab setiap program asuransi punya keunggulan yang berbeda. Misalnya kita membeli polis di suatu Bank A dengan keunggulan program seperti di bawah ini:

  • Memberikan tahapan dana pendidikan sebesar 240% dari besarnya Uang Pertanggungan (UP) secara pasti dan bertahap
  • Perlindungan asuransi jiwa pada orangtua sebesar 150% dari uang pertanggungannya.
  • Usia masuk bagi orangtua/calon pemegang polis 18 -60 tahun. Dengan masa pembayaran 5 dan 10 tahun. Untuk usia 18-55 tahun, masa pembayarannya 15 tahun.
  • Tidak memerlukan pemeriksaan kesehatan
  • Pembayaran tunai sebesar 120% saat anak berusia 18 tahun, 15% saat anak berusia 19-22 tahun, dan 70% ketika anak mencapai usia 23 tahun.
  • Mendapatkan pembayaran tunai sebagai total anggaran pendidikan hingga 250% dari jumlah pertanggungan dengan masa pembayaran premi yang leluasa, 5, 10, dan 15 tahun, yang menyesuaikan kebutuhan pendidikan anak.

Karena banyaknya asuransi pendidikan yang ditawarkan pada kita, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam memilih asuransi pendidikan:

 

  • Perencanaa pendidikan. Tentukan terlebih dahulu, bayangkan, mau sampai pada tingkat pendidikan apa anak mendapatkan pendidikannya. Hanya ingin sampai tingkat universitas atau sarjana, atau master. Di sini kita bisa mengira-ngira berapa biaya sekolah yang harus dikeluarkan nantinya.
  • Tentukan premi. Sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Asuransi pendidikan punya kelebihkan fleksibilitas, jika ingin menaikan premi, bisa dilakukan.
  • Lihat reputasi perusahaan asuransi dan bank. Kita bisa meriset reputasi dari kerabat terdekat, internet, laporan keuangan di media cetak atau biasanya mereka memiliki fact sheet untuk customer. Perusahaan reasuransi juga perlu ditilik, seorang konsultan keuangan pasti tahu nama-nama yang berkredibilitas dan memberikan saran terbaik.
  • Keunggulan Tidak semua asuransi punya keunggulan yang sama, misal ada program asuransi pendidikan yang juga memiliki program kecelakaan/cacat tetap/tidak lagi mampu membayar premi bagi penanggung premi. Akan lebih baik melirik dan memilih produk asuransi pendidikan seperti ini. Ada pula yang mengabungkan asuransi jiwa atau investasi  dengan pendidikan.
  • Ilustrasi asuransi. Dalam ilustrasi, terdapat dana yang bakal diperoleh dengan hitungan 3 suku bunga berbeda: rendah, sedang, dan tinggi. Sebaiknya tidak tergiur melihat nilai yang besar – suku bunga tinggi. Sebab, suku bunga selalu berfluktuasi, jadi kita perlu cermat dan memperhitungkan pada suku rendah. Dan tentu hasilnya akan berbeda setiap bulannya – dengan alasan fluktuasi suku bunga.
  • Baca kembali polis. Sebelum menandatangani polis, sebaiknya membaca kembali semua secara detail agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di masa datang.

 

Semoga artikel Asuransi Pendidikan ini bermanfaat

1 COMMENT